Twenty Two

10K 1K 85
                                    

"Kayaknya semalem aku denger ada suara mobil keluar deh." Jennie berkata ketika sedang sarapan.

"Sama Kak, aku juga denger." Rosé menimpali.

Joy langsung menatap Seulgi penuh curiga. "Kakak yang keluar ya?"

"Iya, aku yang keluar sama Wendy, Kak Hyun, dan Lisa." Seulgi menjawab dengan menghiraukan tatapan curiga Joy

"Ke mana?" Tanya Rosé.

"Ke kantor polisi soalnya pelaku yang nabrak Kak Rene sama lo udah ketangkep," jawab Lisa.

Yeri menatap Lisa tidak suka. "Kok Kakak curang sih bisa ikut?!"

"Ya, bisa lah. Lisa gitu loh," ucap Lisa sambil mengibaskan rambutnya.

"Idih songong, gak terima aku!"

"Kok gak ngajak aku sih Kak?" Tanya Jennie.

Seulgi menghela napas panjang. "Kamu kira kita di sana mau piknik keluarga? Sampe harus ajak kamu atau yang lainnya?"

"Kamu ikut yang ada nambah beban tau Je," timpal Wendy.

"Kok nambah beban sih?" Tanya Jennie heran.

"Iya lah, bisa-bisa yang ada kamu malah bonyokin itu orang. Kamu, Seulgi, dan Lisa kan setipe."

"Iya sih, tapi gak gitu juga kali."

"Emang pelakunya siapa?" tanya Joy.

"Kepo," jawab Seulgi.

"Aku nanya baik-baik ya Kak. Malah di bilang kepo," ucap Joy kesal.

"Udah deh, gak usah ribut. Mending cepetan habisin sarapannya dan berangkat kuliah sana." lerai Irene mengingat Joy yang memiliki kelas pagi.

Joy dan Yeri segera menghabiskan sarapan dengan perasaan kesal begitu juga Lisa. Setelah mereka bertiga selesai sarapan, Jisoo langsung mengantar mereka ke sekolah dan kampus. Rosé masih dalam proses penyembuhan sehingga tidak sekolah dulu lagi.

"Kamu bukannya ada kelas juga pagi ini sama kayak Joy?" tanya Irene pada Seulgi yang baru mengingat jadwal milik Adik pertamanya.

"Tadinya iya, tapi semalem dikabarin mundur satu setengah jam. Yaudah deh aku berangkatnya nanti aja dulu. Paling bareng Jisoo nanti," jawab Seulgi sambil menaruh piringnya ke tempat cucian piring lalu menuju kamarnya.

Irene membulatkan mulutnya. "Kalo Seungwan? Jennie?"

"Aku gak ada kelas Kak, tapi ke kampus karena ada rapat. Mager sih sebenernya, tapi mau gimana lagi." Wendy menjawab sambil mencuci piring.

"Demis lah Kak," sahut Jennie asal.

"Ngawur banget! Jatah demis masih lama!" balas Wendy.

Jennie menoleh pada sang Kakak. "Aku free sih Kak."

"Tolong ke kantor dong, Jen. Liatin ada masalah atau nggak.'

"Kok diliatin? Nanti kalo kantornya naksir sama aku gimana?"

"Kak Jen stress."

"Orang makin hari makin ngaco."

"Gabakal, kamu jelek gak akan ditaksir." Irene berkata membuat Jennie mendengus kesal. "Ke sana atau Kakak yang pergi?"

"Iya iya nanti aku pergi," jawab Jennie sambil memanyunkan bibirnya.

"Awas bibirnya maju sampe depan rumah Jen," ledek Wendy.

"Berisik!"

~❤️~

"Morning gaise!!" Lisa masuk ke dalam kelas sambil teriak.

Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang