Twenty Seven

9.8K 1K 113
                                    

Jisoo, Rosé, dan Yeri telah sampai di kampus dan sudah mendapat tempat duduk yang pas. Dalam artian langsung menghadap lapangan dengan view yang memuaskan. Mereka bertiga sudah siap untuk mendukung saudari mereka yang akan bertanding. Diawali dengan pertandingan tim Jennie melawan tim Joy.

Wendy yang berdiri di sisi lapangan karena ia merupakan panitia, dapat melihat secara jelas kehadiran Adik-adiknya. Namun, tidak adanya kehadiran Irene dan Lisa membuatnya heran. Ia pun berniat akan menanyakan hal itu nanti sebab pertandingan akan segera dimulai.

Tim Jennie dan Joy segera memasuki lapangan. Teriakan dukungan dari masing-masing prodi Jennie dan Joy terdengar menyemangati mereka. Rosé dan Yeri yang tidak mau kalah, ikut meneriakkan nama kedua Kakak mereka.

Pertandingan dimulai dengan sangat sengit. Kedua tim saling kejar-kejaran untuk meraih poin. Hanya ada wajah serius dan penuh keringat yang dapat dilihat oleh para penonton.

Rosé dan Yeri mengeluarkan karton untuk mendukung Kakak kembar mereka. Mereka berdua tidak mempedulikan siapa yang menang nantinya. Hanya sepertinya kemenangan berada di tim Jennie sebab mereka berdua sempat diberitahu oleh Joy bahwa timnya akan bermain sengit diawal dan longgar diakhir. Mempersilahkan tim Jennie menang agar timnya tidak perlu bertanding lagi.

Jennie sekilas melihat karton dukungan, dengan sempatnya tangannya membentuk love pada Adiknya. Joy juga yang tidak mau kalah dari Jennie segera membentuk love di atas kepalanya untuk terima kasih pada Adiknya yang sudah mendukungnya.

Sesungguhnya tim Joy hanya ikut bertanding karena tidak ingin membayar pinalti tidak ikut bertanding. Jadi mereka memutuskan untuk main asal agar cepat selesai. Semua itu terlihat semenjak sempat istirahat selama 1 menit.

Tim Joy dengan mudah memberikan banyak kesempatan pada tim Jennie. Termasuk Joy yang gilirannya megang bola malah lagi dan lagi dioper ke Jennie yang posisinya adalah lawan. Membuat kembarannya bingung dan penonton pun tertawa serta gemas bercampur kesal melihat kelakuan Joy yang luar biasa.

"Joy pea!" Seru Jisoo.

"Emang Kak Joy udah gak niat tanding!" Seru Yeri.

"Kak Joy payah!" Seru Rosé.

Walau begitu, Rosé dan Yeri tetap mendukung Joy. Sampai akhirnya kemenangan pun dicapai oleh tim Jennie, sesuai prediksi Rosé dan Yeri.

Tim Jennie hanya diberi waktu 5 menit untuk istirahat, sebab mereka hendak masuk ke babak selanjutnya yang di mana akan bertanding melawan tim Seulgi. Tim Jennie tetap berada di lapangan, tim Joy keluar dari lapangan menuju ruang ganti.

"Kak Joy beneran sengaja banget biar kalah. Ajaran Kak Ji nih pasti." Yeri melirik Jisoo.

"Bener! Pasti Kak Ji kemaren gak beda jauh sama Kak Joy," ujar Rosé.

Jisoo tertawa. "Aku gak ngajarin, tapi ya
... gimana ... ya namanya juga Adek-Kakak."

Tim Jennie kembali memasuki lapangan, kini bersama tim Seulgi. Yeri dan Rosé langsung kembali heboh meneriakkan nama Jennie. Seulgi yang mendengar hanya ada dukungan untuk Jennie dari Adiknya, mendengus kesal. Di sisi lain, Jennie tertawa tidak ada yang meneriakkan nama Seulgi.

"Berdua aja Kak?" Tanya Joy menghampiri saudarinya setelah berganti pakaian.

Jisoo mengangguk. "Lisa sakit jadi Kak Irene jagain dia di rumah."

Sisters Where stories live. Discover now