Thirty Six

7.5K 800 76
                                    

Seulgi, Jennie, Rosé, Joy, Lisa, dan Yeri sedang berkumpul sambil mengerjakan kegiatan masing-masing. Sembari menunggu Irene pulang dari kantor dan Wendy, Jisoo yang sedang membeli makan malam di luar.

"Belajar yang bener woi. Malah ngomul," ucap Seulgi pada Yeri dan Lisa.

"Yee ... mending ngomul daripada Kak Joy tuh. Nugas sambil ngedumel kayak orang gila," cibir Lisa.

"Sama kaya lo pea," ucap Rosé.

"Emang udah gila dia mah," imbuh Yeri.

"Kamu ngaca dong!" Lisa melempar penghapus pada Yeri dan mengenai kepala Adiknya.

"Gausah lempar-lempar napa sih," balas Yeri mengambil penghapus tersebut lalu melempar kembali ke Lisa. Namun, penghapus tersebut salah sasaran menjadi mengenai Rosé.

"Kok jadi ke aku sih," ucap Rosé mengusap kepalanya yang terkena penghapus.

"Ribut udah deh semua nih," guman Seulgi sambil memijat keningnya.

"Mulai," imbuh Joy.

"Please deh ya. Kalian mau ribut terus? Kalo iya sana keluar dari rumah. Berisik tau gak," usir Jennie.

"Marah-marah mulu Mbaknya nanti udah tuir jadi cepet tambah tuir kayak Kak Hyun loh," ujar Yeri.

"Siapa yang tuir Kim Yerim?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Irene sendiri. Ia baru datang dari kantor lalu berjalan menghampiri Yeri.

"Mampus aku mampus. Bisa murka ini Ratu besar sama aku."

"Mati lo Yer. Ratu denger."

"Siap-siap aja udah ini mah."

"Kesuraman dimulai."

"Gak ikutan aku gak ikutan."

Yeri hanya bisa menelan ludahnya dan menengok pada Irene sambil menampakkan watadosnya. "Eh Kakak udah pulang."

"Jawab Kakak, siapa yang tuir Yerim?" Ranya Irene dengan senyum yang sangat manis. Orang mungkin akan melihat senyum Irene manis, tapi Adik-adiknya akan melihat senyum ini sebagai suatu keseraman seorang Joohyun.

"Jelas-jelas tadi kamu ngatain aku cepet tuir kayak Kak Irene," ucap Jennie mengompori sebab Yeri tidak kunjung jawab.

"Salah denger kali Kakak," ucap Yeri menoleh pada Jennie lalu kembali menoleh menatap Irene. "Jangan percaya Kak Jen, Kak. Kak Jen salah denger itu."

"Mana ada salah denger," ucap Jennie ketus.

"Bagus ya bagus bukannya belajar malah ngatain orang. Awas aja nanti kalo nilai rapot pada jelek. Gak ada itu yang namanya liburan," ancam Irene merubah raut mukanya dari tersenyum manis menjadi datar. "Berlaku untuk kalian berdua juga," ucap Irene sambil menunjuk Rosé dan Lisa.

Rosé hanya mengangguk paham. Dia tidak akan mempermasalahkan hal itu. Karena Rosé percaya diri dia bisa mengerjakan ujian dan mendapat nilai bagus. Untuk liburan, Rosé yakin Kakaknya tidak akan setega itu membuat dirinya serta saudarinya tidak merasakan liburan.

"Yaaah kok gitu sih Kak," keluh Lisa. "Kan yang tadi bilang itu Adek bukan aku."

"Ya gitu lah. Emang yang ngatain Kakak tuir tuh Yeri, tapi kamu juga bukannya belajar malah ngobrol. Dikira Kakak gak tau apa," ucap Irene.

"Kamu sih Yer," ucap Lisa menyalahkan Yeri.

"Dih apa-apaan sih Kak, malah nyalahin aku. Kakak juga yang mulai ngajak aku ngobrol," ucap Yeri.

Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang