Twenty

11.3K 1K 34
                                    

Irene dan Rosé sudah diperbolehkan pulang setelah berhari-hari dirawat di rumah sakit. Retak di tangan kiri Irene mulai membaik, hanya masih tidak boleh terlalu banyak digerakkan dan masih menggunakan perban patah tulang serta luka di kepalanya sudah mulai mengering. Rosé masih harus beberapa kali datang ke rumah sakit untuk mengatasi keretakan di tulang punggungnya itu dan masih menggunakan perban untuk menutupi luka di kepalanya.

"AKHIRNYA PULANG YASH!" teriak Rosé begitu sampai rumah.

"Kenapa ini ruang tengah berantakan banget ya?" tanya Irene saat memasuki rumah dan langsung menatap tajam tujuh Adiknya untuk meminta penjelasan mereka.

Bagaimana Irene tidak menatap tajam saudarinya itu? Bantal di sofa jatuh ke lantai, snack yang sudah habis masih berada di atas meja, rempahan snack yang berjatuhan di lantai, dan permainan monopoli yang berantakan.
Mereka yang ditatap puna ada yang cengengesan, ada yang pura-pura gak liat, dan ada yang nunduk.

"Gak usah sok gak denger deh. Kakak tau kalian semua denger karena syukur masih punya pendengaran yang bagus. Intinya kalian, harus beresin ini semua! Gak mau tau nanti, saat Kakak turun semua udah harus bersih. Paham?" jelas Irene.

"Iya paham Kak," jawab mereka ber-tujuh.

"Bagus, yuk Je ke atas istiraahat," ajak Irene menggandeng tangan Rosé menuju kamarnya.

"Kalian tuh ya, udah aku bilangin beresin dulu sebelum Kak Hyun pulang. Malah gak diberesin," omel Wendy setelah perginya Irene.

"Ya mana gue tau, kalo bakal dimarahin kayak gini. Gue, kira mah gak dimarahin berantakan gini karena masih abis sakit," ungkap Seulgi.

"Biasanya kan Kakak yang mengawali pembersihan rumah. Karena aku gak liat Kakak bersih-bersih, yaudah deh aku juga gak bersih-bersih." Lisa menambahkan.

"Ya ampun ... masa harus aku terus sih yang mulai?! Kalian gak punya kesadaran buat bersihin rumah sendiri apa?!" sergah Wendy.

"Udah, jangan salah-salahan. Mending sekarang kita bersih-bersih aja yuk," lerai Jennie.

"Yuk Kak." Jisoo menarik lengan Wendy untuk mengikutinya mengambil sapu. Seulgi dan Joy mengambil pel. Lisa mengambil kanebo. Jennie dan Yeri merapihkan area ruang keluarga yang berantakan dan tempat lainnya.

Sekitar satu jam kemudian. Semua sudah menyelesaikan tugasnya dan sekarang telah kembali berkumpul di ruang tengah yang sudah bersih dan rapi.

"Kalian semua kapan UTS?" tanya Jennie pada dua Adik bungsunya.

"Minggu depan Kak," jawab Yeri.

"Belajar yang bener. Jangan main-main terus," peringat Seulgi.

"Iya ... iya, Kakak ngomong kayak gitu. Berasa Kak Hyun tau gak?" balas Lisa.

"Apa yang kayak Kakak?" tanya Irene tiba-tiba sudah ada di tangga berjalan mendekati mereka.

"Mampus Kak Li," bisik Yeri pada Lisa.

"Ah ... nggak kok Kak." Lisa membalas sambil cengengesan.

"Seriusan?" tanya Irene tidak yakin. Mengambil posisi duduk di sebelah Jisoo.

"Iya Kak," jawab Lisa.

"Chaeng mana Kak?" tanya Joy.

"Masih tidur, bangunin aja gih, tapi pelan-pelan banguninnya. Jangan rusuh. Awas kalo Kakak denger keributan."

"Siap Bos." Joy segera menaiki tangga menuju kamar Irene. Tempat Rosé tidur.

"Jadi yang bersihin ini rumah kalian semua kan?" tanya Irene memastikan.

Sisters Where stories live. Discover now