PRIORITY

757 113 41
                                    


"Yechan-ah, kau masih menjalin hubungan dengan Yongha Hyung kan?"

"Masih. Kenapa?"

"Tsk. Kalau masih kenapa aku justru sering melihatmu berangkat ke kampus dengan perempuan lain?"

"Memangnya kenapa? Aku hanya membantu mereka."

"Dasar bodoh. Jangan meminta bantuanku bila terjadi apa-apa dengan hubungan mu dan Yongha Hyung."

"YA! APA-APAAN!"

Yechan itu, definisi sesungguhnya dari orang yang terlalu baik. Dia sangat baik pada semua orang. Tapi, sifat baiknya itu sebenarnya adalah sebuah petaka karena ia memiliki kekasih.

Hey, bagaimana perasaanmu bila melihat kekasihmu sering mengantarkan perempuan lain dengan alasan 'ingin membantu'?

Tema-teman Yechan sudah seringkali mengingatkan pemuda tersebut untuk mengurangi sifatnya yang satu itu. Tapi, namanya juga Yechan, ia tetap kukuh pada pendiriannya untuk terus bersikap baik.

Ingin tahu dengan kebodohan Yechan? Contohnya saja pagi ini,

Terlihat seorang pemuda manis yang tengah menggerutu di sebuah kamar apartement. Kekasihnya tidak bisa dihubungi dari setengah jam yang lalu. Padahal mereka berdua ada kencan hari ini. Sebut saja pemuda manis ini Yoo Yongha. Bisa kalian tebak kan siapa kekasih Yongha?

"Sialan! Kemana sebenarnya si bodoh itu? Aaarrgh jangan bilang ia akan membatalkannya lagi?" yongha terus saja menggerutu dengan ponsel yang masih menempel di telinganya –berusaha menghubungi Yechan.

Klik

"Hyung, maafkan aku. Sepertinya acara hari ini di tunda dulu ne. Yeri tiba-tiba meminta bantuanku untuk mengantarkannya ke toko buku."

"T-tapi, aish sudahlah. Hati-hati di jalan."

"Maaf hyung. Aku akan menghubungi mu nanti."

Yongha hanya bisa mendengus kasar setelah Yechan memutus sambungan teleponnya.

Ah, lebih baik aku menghubungi Junseo daripada harus di sini dan membuatku semakin kesal.

"Halo, Junseo-ya. Kau di rumah?"

"..."

"Aku butuh saranmu. Bisa bertemu?"

"..."

"Ya, di cafe biasanya."

"...."

"Gomawo."

Setelahnya Yongha segera menyambar kunci mobilnya dan bergegas menemui sahabat sehidup semati nya itu.

_________________

"Ada apa lagi sekarang?" Tanya Junseo begitu melihat Yongha yang sedikit melamun.

"Yechan membatalkan kencannya lagi." Jawab Yongha datar. Jujur saja, sebenarnya ia sudah lelah dengan kelakuan Yechan yang satu itu.

"Tsk, sudah ku bilang dari dulu, putuskan saja dia. Lagipula kenapa kau tidak pernah protes pada nya sih?!"

"Aku tidak tega! Kau tahu kan dia itu orangnya memang terlalu baik. Bahkan mungkin dia akan meminta maaf bila tidak sengaja menginjak semut menyebrang."

Astagaaa, lama-lama Junseo jadi kesal sendiri dengan sahabatnya ini. Bagaimana mungkin ia masih merasa tidak tega di saat hati nya terus terusan terluka?

"Kau membuatku kesal Yongha-ssi! Jadi menurutmu lebiih baik hati mu sakit dari pada harus menegur Yechan? Kau itu bodoh atau apa hah!"

"Kenapa jadi kau yang marah?!"

"Aku marah karena kau itu sahabatku! Sesekali bicaralah pada Yechan tentang masalah ini."

"Ya, akan kuusahakan."

Setelahya terjadi jeda yang sedikit panjang. Kesunyian mulai menyelimuti kedua pemuda yang tengah berperang dengan pikiran masing-masing.

__________

Kalian tahu apa lagi kebodohan Yechan? Mungkin setelah mengetahui yang satu ini, kalian jadi ingin menggampar wajah tampan Shin Yechan.

"Aargh kenapa kepala ku sakit sekali." Erangan seorang namja manis mengawali pagi yang terasa dingin ini.

Sepertinya aku terkena flu karena hujan kemarin

Menyadari kebodohannya, pemuda itu menghela nafas pelan dan mulai bangkit dari tempat tidur. Hari ini ia ada test. Mau tidak mau, ia harus berangkat ke kampus bila tidak ingin mengulang mata kuliah yang sangat menyebalkan itu.

Selesai dengan ritual mandi nya, pemuda itu segera meraih ponsel nya dan berusa menelpon kekasihnya – berharap pemuda yang lebih muda dari nya itu bisa berguna kali ini.

"Ada apa Hyung?"

"Yechan-ah, bisakah hari ini kau menjemputku?"

"Ah, maaf Hyung. Yeri meminta ku untuk menjemputnya karena mobilnya sedang di bengkel. Kau berangkat sendiri dulu ne. Atau minta Junseo Hyung mengantarmu." Yechan menghela nafas pelan di sebrang sana. Ia sungguh merasa bersalah pada kekasih menggemaskannya itu.

"Hmm baiklah. Aku tutup teleponnya."

Tanpa menunggu balasan dari Yechan, Yongha segera mengakhiri sambungan teleponnya. Rasanya ia ingin menangis saat ini juga. Setelahnya ia segera menghubungi Junseo untuk menjemputnya. Karena dia tidak mungkin membawa mobil sendiri dengan kondisi begini.

....

"Kenapa wajahmu pucat sekali?" Tanya Junseo begitu Yongha memasuki mobilnya.

"Kepala ku sedikit sakit hari ini." Ujar Yongha pelan.

"Kenapa tidak izin saja?"

"Kau ingin aku mengulang pelajaran Kim saem? Hari ini ada test bodoh!"

Junseo hanya meringis pelan mendengar suara Yongha yang tiba-tiba meninggi.

"Hehehe maaf Hyung. Aku kan tidak tahu." Yongha mengela nafas pasrah. Ia juga tidak bisa menyalahkan Junseo karena mereka memang tidak se kelas.

"Nanti kuantar pulang. Kalau Hyung selesai kelas lebih dulu, tunggu aku sebentar ya." Yongha menganggukkan kepala nya untuk merespon ucapan Junseo.

_________________

Astaga kepalaku ingin pecah rasanya. Sakit sekali.

Yongha berjalan pelan menyusuri lorong kampusnya dengan memegangi kepala nya yang semakin berdenyut sakit.

"Yongha Hyung!"

"Eoh Junseo-ya." Yongha sedikit mempercepat langkahnya menuju Junseon yang tengah melambaikan tangan kearahnya. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti ketika pandangannya mengabur. Dan semuanya menjadi gelap.

"HYUNG!"

                                                              


                                                                                             TBC


jadiii ya seperti itu. tbc dulu yaaaa. next update silahkan di tunggu

btw, sedikit sedih sih karena couple ini jarang banget ada yang ngelirik. bahkan ff nya aja bisa di hitung jari. adakah di antara para readers yang bersedia menulis ff tentang mereka? hitung-hitung nambah stok juga hehehe

sudah segitu aja dulu

YANG MAU BACOT LANGSUNG AEEEE ->->->

YECHAN X YONGHA OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang