00 | Prolog | 23 November 2016✔

697 27 26
                                    

An Instrument In December : My Instrument To You

By @ImadiazAnimeloversSA

Diadaptasi dari
An Instrument In December
By @noctureclipse

Pembuatan An Instrument In December : My Instrument To You sudah mendapat izin dari penciptanya @noctureclipse

Bagian alur depan sedikit mirip namun semakin berlanjut akan berbeda dengan happy ending

Terima kasih
From Imadiaz Harukou

Support by @noctureclipse

Tokoh :
Kirito_ Kirigaya Kazuto
Asuna_Yuuki Asuna
Suguha_Akibahara Suguha
Kaneki diganti Eiji_Diganti Eiji
Hinata diganti Yuuki_Konno Yuuki
Dll

Ikuti kisah mereka....

Lantunan lagu Unjust Life dari Jun Maeda terdengar di seluruh ruang musik yang gelap. Hanya bermodalkan cahaya bulan yang menembus kaca transparan, menyinari Asuna yang memainkan biola dengan lihai. Matanya terpejam, menghayati lagu yang ia mainkan.

Namun permainan tiba-tiba berhenti dan diam beberapa saat, ia menurunkan bolanya. Menghela nafas panjang.

"Kau menggangu konsentrasiku, Kirito" ucapnya sambil memutar kursi ke arah pintu keluar.

Sesaat kemudian, pintu terbuka nampak remaja laki-laki memasuki ruang musik. Asuna hanya bisa menghela nafas berat.

Sesaat ruangan yang gelap menjadi terang disebabkan Kirito menyalakan lampu ruangan.

"Apa yang kamu lakukan disini, Kirito ?" tanya Asuna kesal . "Menunggumu" jawab Kirito bersandar pada sebuah piano.

"Kali ini berbeda, Kirito" ucap Asuna. "Kau tau kan, aku harus berlatih untuk mengikuti lomba yang di sarankan Bu Silica yang akan diadakan dua hari lagi. Dan keberadaannmu kali ini sangat mengganggu konsentrasiku "lanjutnya menatap Kirito yang menghela nafas. "Dan lagi, aku kan sudah bilang tidak perlu menungguku !".

Memejamkan matanya, Kirito berkata "Aku terlanjur kemari, Asuna" sambil menarik kursi plastik dan duduk di depan Asuna. "Dan sekarang lanjutkan permainannya, aku akan menjadi jurinya"

"Aku tidak mempercayainya. Pergilah, aku mau berlatih " suruhnya sambil memutar kursinya. Namun dengan cekatan Kirito menahan tubuhnya agar tetap menghadap Kirito.

Menatap Asuna sesaat dan berkata "Aku sahabatmu Asuna. Sudah menjadi kewajibanmu untuk mempercayaiku. Aku tidak akan menggangu konsentrasimu. Bila aku mengganggumu, maka kamu boleh menendangku"

Berdecak pelan dan berkata " Aku tidak sekasar itu, Kirito" sambil menatap Kirito lama dan memainkan kembali lagu Unjust Life sambil memejamkan mata kembali.

Suara biola memenuhi ruangan musik kembali. Telah menjadi kebiasaan Kirito untuk terdiam mendengarkan dan memandang Asuna saat melantunkan berbagai musik dengan bolanya.

Asuna memainkan biola dengan suara biola yang serasa membius siapa saja untuk diam tidak bergerak dan mendengarkan lagu yang dibawakan sampai habis menjadi ciri khasnya.

Beberapa menit kemudian, suara biola berhenti karna lagunya habis. Menatap Kirito penuh penuturan untuk memberikan penilaian.

"Perfecto " gumamnya . " Luar biasa, Asuna!. Juri asli maupun profesional pasti akan langsung meloloskanmu."

" Kau terlalu berlebihan, Kirito" balasnya dengan berdiri dan dan sibuk memasukan biolanya ke tas khusus "pasti sekarang sudah turun salju ?"

"Ya. Dan kau pasti lapar ?"

Menoleh ke arah Kirito "Darimana kau tau ?"

"Aku sahabatmu, Asuna !" jawab Kirito dengan senyuman.
"Baiklah, ayo Asuna ! " lanjutnya sambil berjalan ke pintu keluar, meninggalkan Asuna yang memandang punggung Kirito dengan senyuman lembut.

"Oi... Asuna. Nanti tertinggal ? "" panggil Kirito dari pintu keluar.

Memandang Kirito sesaat, berdiri dan berjalan ke pintu keluar bersama dengan nya.

"Ayo !"

# From Imadiaz:

Terima kasih semuanya yang sudah membaca.

Saya berharap mendapat kritikan saja . Dan terima kasih kepada @noctureclipse karna memberikan izin untuk mengadaptasi "An Instrument In December" untuk "An Instrument In December : My Instrument To You" dengan Happy Ending.

Sekian
Terima kasih^_^

AIID : My Instrument To YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon