04 | 24 November 2016✔

209 15 9
                                    


To : Asuna
A

suna, apakah kau memiliki waktu nanti?

Pesan dari Kirito disaat Asuna memasuki kelasnya yang sedikit ramai akan suara pembicaraan, namun bising dengan suara biola. Menghela nafas dan mengetik balik dengan cepat lalu mengirimnya.

To : Kirito
Ya, memangnya ada apa?

To : Asuna
Ada yang ingin kubicarakan denganmu.

To : Kirito
Huff, Baiklah

Pembicaraan singkat lalu ia melihat kearah jam dinding yang hampir menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit.

05:50 AM

Mendengus dan mendengarkan kembali mozart dari earphone yang terhubung dengan smartphone-nya. Namun sebuah tepukan pelan ia rasakan, berbalik dan menemukan seorang gadis sebayanya tersenyum.

"Selamat pagi, Asuna", sapanya lalu duduk disampingnya.

"Selamat pagi juga, Yukki" balasnya lalu melepaskan earphone yang terpasang ditelunganya.

"Bagaimana latihanmu semalam?" tanyanya memakan dango yang ia beli dari Nyonya Rossie. Menggelengkan kepalanya, "Tidak begitu lancar karena sebuah gangguan" tutur Asuna.

Temannya, Yukki Konno. Seorang gadis yang memiliki pandangan ceria tapi merupakan siswa yang masuk dalam jajaran siswa ambisius di sekolah musik. Tersenyum kecil, "Biar kutebak, pasti Kirito" tebaknya.

"Ya, benar" ucap Asuna yang melihat kembali jam dinding yang menunjuk pukul enam kurang satu menit.

05:59 AM

"

Yukki, kita lanjutkan pembicarakan ini nanti?" pinta Asuna yang mengeluarkan buku musik dan biolanya.

Mendengus kesal menatap Asuna, "Huff, baiklah" ketusnya yang juga mengeluarkan dua barang yang sama dengan sahabat disampingnya.

Bersamaan dengan itu, Guru Silica masuk dan memulai oelajaran musik untuk hari ini...

---|---|---|---

Disebuah klinik kesehatan yang tidak ramai, terlihat seorang pria berusia sekitar 20 tahun berjalan dengan sedikit cepat memasukinya. Ia adalah Hosimura Kaira, orang yang menjadi wali Kirito sejak pembunuhan 10 tahun lalu.

Memasuki sebuah ruangan diujung kursi tunggu, ia menemukan seorang pria berusia sekitar 25 tahun duduk dikursi dengan beberapa data pasien dimejanya. Hoshimura langsung duduk dikursi didepan pria itu dan melihat beberapa dokumen yang sedikit tercecer.

Menghela nafas dan merapikan dokumennya, "Bagaimana keadaannya, Hoshimura?" tanyanya lalu membenarkan kacamata.

Menggelengkan kepalanya dan menatap sedih, "Kurasa ia sekarang baik-baik saja. Namun..." balasnya menggantung. "Namun- Apa? Apakah ia masih merasakan aneh atau sakit?" sahut pria didepan Hoshimura, menatap dengan khawatir.

"Tidak, ia terlihat baik-baik saja. Namun ia menahan sakit dari penyakit yang menggerogoti organ dalamnya dan aku tidak tau sampai kapan ia bertahan, Kei. Dan lagi, organisasi itu masih mengincarnya" cemasnya lalu menekan pelipisnya.

AIID : My Instrument To YouWhere stories live. Discover now