Bastard 3 : Beban Dunia Akhirat Vale

261K 6.8K 318
                                    

Dimohon untuk membaca A/N di bawah

"Kau membuatku pingsan kemarin. Dan hari ini, kau seenaknya meninggalkanku saat aku dilanda gairah. Apa menurutmu, aku se-sabar itu?"

Valerie menghentikan langkahnya, dan menelan ludah susah payah. Ia mati-matian mempertahankan wajah tenangnya saat menatap punggung Alarick yang menjauhi dirinya. Saat ini, mereka sedang dalam perjalanan kembali dari rapat pemegang saham. Mood Alarick benar-benar jelek saat rapat. Dia mengomentari semua hal dengan komentar negatif, dan berakhir dengan dia yang berteriak marah jika mereka yang berada di ruangan itu sangat tidak penting dan juga tidak berguna.

Dan Valerie baru tahu jika hal itu dikarenakan gairah Alarick yang ditahannya.

"Dan kau bahkan berani menghentikan langkah di saat seharusnya kau berada tepat di belakangku."

Valerie terperanjat saat tubuh Alarick berada di depannya. Dia mempertahankan wajah tenangnya saat menatap balik pada Alarick. "Maafkan saya, Sir."

Alarick mendengus sinis. "Kau selalu mengungkapkan kata maaf yang mana tidak berguna untukku." katanya, dan Valerie diam. Namun, saat Alarick kembali mendengus sinis dan berbalik, Valerie mulai bersuara.

"Jangan lakukan itu lagi, Sir." katanya, membuat Alarick kembali menatap Valerie. "Jangan menyentuh saya seenaknya lagi."

Alarick memberikan senyum meremehkan pada Valerie. "Kau masih berpikir jika kau bukan wanita seperti itu? Bukan wanita yang bisa aku tiduri seenaknya?"

Valerie manganggukkan kepalanya. "Ya. Dan akan selalu berpikir seperti itu."

Alarick tertawa kencang saat mendengarnya, dan Valerie diam dengan wajah tenang tanpa senyum itu. "Jangan bilang kau adalah penganut no sex before marriage? Di zaman ini?"

"Ya. Di zaman ini, saya adalah salah satu wanita penganut no sex before marriage."

Lagi, Alarick mendengus sinis. "Kau bercanda?"

"Dan apakah saya tipe orang yang suka bercanda?"

Alarick mengerutkan alisnya dengan heran. "Apa kau masih perawan?"

Valerie terdiam sejenak, lalu menggelengkan keoalanya oelan. "Saya tidak tahu." Jawabnya.

"Tidak tahu? Apa kau tidak pernah melakukan sex?"

"Saya tidak tahu."

Kerutan bingung dari Alarick berubah menjadi kerutan kesal. "Kau mempermainkanku!"

"Tidak, Sir."

"Lalu apa maksud jawabanmu hah!"

"Saya benar-benar tidak tahu."

"Terserahlah!" seru Alarick geram, kemudian berbalik dan berjalan cepat. Kali ini, Valerie ikut berjalan cepat di belakangnya. "Ada jadwal apa saja hari ini?" tanyanya pada Valerie.

"Anda memiliki pertemuan di Indonesia-"

"Negara macet itu lagi??? Aku tidak sudi ke sana!" potong Alarick dengan marah. Lagi-lagi menatap pada Valerie dengan raut wajah kesal. "Negara itu benar-benar membuatku kesal. Sudah berapa kali aku menyuruhmu untuk jangan menerima pertemuan di negara itu??? Kau tahu betapa tidak menyenangkannya menunggu??? Aku bahkan tak bisa menggunakan helikopter saat pertemuan di kafe negara macet itu!"

Valerie menundukkan kepalanya setengah. "Maaf, Sir. Kali ini, Anda maupun saya tidak dapat menolak karena yang ingin melakukan pertemuan di negara Indonesia adalah Kakek Anda sendiri."

"Grandpa? Kenapa dia menginginkan pertemuan di sana??"

"Pertemuan bisnis, Sir. Memangnya apa lagi?"

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now