Bastard 11 : Alarick Tidak Menyukainya

192K 5.8K 265
                                    


Dentuman musik terdengar dari club malam yang baru saja Alarick masuki. Alarick tidak seperti biasanya saat tidak mendapatkan ruangan VVIP. Dia hanya masuk dan duduk di bar sambil menghela napas panjang saat menghampiri teman-temannya.

Makiel segera tertawa lebar dan merangkul Alarick. "Ow how wow, lihat teman kita saat ini. Dia yang biasanya menghina bar ini, kini duduk tanpa harus mendebat tentang kaos kakinya."

"Ck, diamlah!" kesal Alarick sambil mendorong Makiel menjauh.

Felix, kembaran Makiel yang tidak identik karna dia lebih tampan, ikut merangkul Alarick. "Oww, dude. Ada apa dengan wajah jelekmu yang mirip dengan Darren itu?" tanya Felix sambil menunjuk Darren yang hanya diam sambil minum minumannya. "Apa kau dipecat dari ahli warisan juga?"

Alarick menuangkan botol minuman ke dalam sloki sambil menghela napas lelah. "Kau dipecat dari ahli waris? Kau bukan pewaris lagi, Darren? Keluarlah dari kelompok The Devils. Kau sudah tidak kaya lagi, kan?"

Darren melirik sinis. "Sejak kapan aku masuk kelompok ini? Bukannya kalian yang selalu menempeliku?"

"Kau benar-benar dipecat dari ahli waris??? Sungguh, keluarlah dari kelompok ini. Kau menurunkan standar kita, dude!"

"Ck, diamlah! Aku hanya dipecat dari perusahaan Ayahku karena keukeuh menikahi Annabelle."

"Lalu? Bukannya kau pemilik perusahaan?"

"Tadinya. Namun ternyata masih menjadi milik Ayahku."

"Dan kau akan turun derajat jadi karyawan??"

"Ya."

Felix, Makiel dan Alarick memberikan reaksi berlebihan dengan syok sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan. Mata mereka melotot. "Ar-ar-are you serious?????"

Darren menggelengkan kepalanya pelan, bukan untuk menjawab pertanyaan namun karena tidak habis pikir dengan teman-temannya. "Semoga aku benar-benar keluar dari kelompok ini dan tidak ditempeli oleh orang-orang seperti mereka lagi."

"Apa maksudmu seperti kita??" kesal Makiel. "Semua pria bahkan berharap menjadi bagian dari kelompok ini."

"Tidak denganku. Pertama kali bertemu, aku sudah tahu jika kalian hanya kumpulan orang idiot."

"Hey! Kami kumpulan orang tampan." Kata Felix.

"Masih ada yang lebih tampan lagi dari kita. Kita ini hanya sekumpulan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi dan uang. Kumpulan idiot sombong yang semacam Alarick."

"Oh Darren, itu terdengar seperti pujian untukku." Kata Alarick sambil menepuk bahu Darren. "Berkerjalah di perusahaanku sebagai CEO."

"Lalu kau? Apa yang akan kau lakukan jika Darren menjadi CEO perusahaanmu?" tanya Felix.

"Aku tidak mau." Jawab Darren langsung.

"Felix, apa kau bodoh? Aku ya pemilik perusahaan dan Darren karyawanku. Oh ya Darren, bawa CV ke kantorku besok sebagai formalitas."

"Aku tidak akan melakukannya." Kata Darren.

"Kalau aku tak ada, titipkan pada resepsionis."

"Sudah kubilang, aku tidak mau."

"Sudah, tak usah berterimakasih. Aku hanya tak ingin memiliki teman dari kaum rendahan."

"Kalau begitu, tidak usah berteman denganku! Aku tidak mau! Apa kau tuli??"

"Sudahlah terima nasib, kau sudah terlanjur menjadi temanku. Nama kita berempat sering disandingkan."

"Aku tidak mau!!"

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now