Bastard 9 : Valerie Tak Habis Pikir

203K 6.4K 191
                                    

"Anda sangat kekanakan, Sir."

Valerie langsung berkomentar saat ia dan Alarick sudah berada dalam perjalanan menuju apartemen Valerie. Kali ini, Alarick yang menyetir tanpa supir. Entah supirnya sedang kemana. Atau supir Alarick juga libur karena ini hari minggu.

"Bukan aku yang kekanakan, tapi kau yang menyebalkan." Kata Alarick.

"Anda kekanakan."

"Valerie!"

"Kalau begitu, beri saya satu alasan yang masuk akal. Kenapa Anda membawa saya kabur dari Alex?"

"Membawa kabur? Kau berlebihan sekali. Dan, siapa tadi namanya? Alex? Terdengar dari kasta rendahan."

"Sir, tidak seharusnya Anda mengejek teman kencan saya yang merupakan orang asing bagi Anda."

Alarick berdecih. "Beritahu aku nama lengkap teman kencanmu itu."

"Saya tidak mau."

"Kau pelit sekali."

"Saya bukannya pelit. Tapi saya tahu jika Anda akan mencaritahu tentang Alex."

Alarick mengeram kesal. "Kalau begitu, jangan pernah ucapkan lagi namanya saat kita sedang berdua."

"Alasan, Sir. Saya butuh alasan." Kata Valerie, keras kepala.

Alarick berdecak kesal. Tangannya kemudian membelokan roda stir. "Apartemenmu yang ini?" tanyanya.

"Anda menyukai saya?" tanya Valerie tiba-tiba saat mobil Alarick sudah terparkir.

Alarick melotot. Mulutnya terbuka lebar mendengar ucapan Valerie. "Kau bercanda? Apa aku sudah gila? Bagaimana bisa kau mempertanyakan suatu hal yang mustahil padaku??" tanyanya syok.

Valerie balas menatap Alarick dengan datar. "Kalau begitu, hentikan kegilaan ini. Jangan menggoda saya terus menerus dan menyentuh saya sembarangan."

Alarick berdecih. "Kau juga menikmatinya."

"Ini bukan tentang saya yang menikmatinya, tapi pesona Anda memang tidak dapat ditolak." Balas Valerie. Dia membuka pintu mobil dan menutupnya dengan kencang. Wajahnya terlihat kesal saat meninggalkan Alarick di dalam mobil.

Alarick sendiri tidak dapat menahan senyum lebarnya setelah mendengar kata-kata Valerie. "Aku tak dapat ditolak, katanya?" tanya Alarick, lalu terkekeh bangga. Alarick kemudian berdecak. "Ayolah Alarick, kenapa kau berdebar mendengar ucapan Valerie? Dia hanya berbicara tentang fakta!! Hah, seperti anak remaja saja. Tapi tunggu, waktu remaja saja aku tidak berdebar tapi kenapa sekarang berdebar? Ck, ini karena Valerie tidak pernah memujiku. Wanita itu benar-benar." Oceh Alarick panjang lebar dengan senyum lebar yang tak menghilang dari wajahnya.

Menyadari Valerie sudah tak terlihat lagi, Alarick buru-buru membuka sabuk pengamannya dan berlari untuk menyusul Valerie yang berada di depan lift. Alarick berdeham sambil ikut menunggu pintu lift terbuka. "Jadi, aku memesona?? Ekhem, kau tenang saja. Bukan hanya kau yang memujiku seperti itu. Tidak usah malu-malu dan menghindariku. Aku tidak berdebar, kok. Pujianmu tidak memengaruhiku sedikitpun."

Valerie menghadapkan dirinya pada Alarick, dan seperti remaja yang sedang kasmaran, Alarick salah tingkah karenanya. "Sir, mengapa Anda mengikuti saya?"

"Apa tidak boleh??? Kau mengusirku?? Mengusir bosmu????"

Valerie mengembuskan napas panjang. Lagi-lagi, dia tidak habis pikir. "Saya hanya mengingat tentang rumor yang mengatakan jika Anda tidak pernah main ke rumah wanita manapun. Mau itu yang pernah Anda tiduri, ajak kencan, dan bahkan berpacaran dengan Anda."

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang