Bastard 8 : Firasat Buruk Alarick

212K 6K 186
                                    

"Aku benar-benar bertemu dengan Alex, Anna. Kau ini cerewet sekali. Aku malu dilihat banyak orang." Gerutu Valerie saat Annabelle tidak mau mematikan acara Skype mereka. Kalau begini, Valerie menyesal sudah bercakap dengan Annabelle kemarin.

Saat ini, Valerie sedang berada di salah satu kafe kecil di pusat kota. Menunggu Alex yang juga disuruh oleh Annabelle untuk bertemu dengan Valerie. Setelah menolak mentah-mentah ide Annabelle yang menyuruh Valerie berpacaran, Annabelle mengusulkan untuk berkencan terlebih dahulu. Dan yang membuat Valerie geram adalah alasan yang sangat masuk akal dari Annabelle perihal permintaannya itu.

Ngidam.

Benar-benar sial. Dan jika Valerie tidak ingat anak Annabelle akan menjadi keponakannya atau bahkan menjadi jodoh anaknya kelak, Valerie tidak akan mempedulikan kehamilan Annabelle. Dan lagi, Annabelle adalah satu-satunya sahabat Valerie. Orang yang bisa membuat Valerie tersenyum senang bahkan hanya dengan melihat kehadirannya saja. Pesona seorang Annabelle memang tidak bisa ditolak. Bahkan untuk Manusia Kulkas sekalipun.

"Terserahlah. Kamu yang menanggung malu ini. Bukan aku. Jadi, jangan matikan panggilan video ini sebelum aku memastikan jika Alex-ku benar-benar datang dan berkencan denganmu."

Mulut Valerie terbuka setengah. "Tega-teganya kau mengatakan hal itu pada sahabatmu sendiri."

"Tidak usah berlebihan."

"Oke, baiklah. Aku akan membiarkan panggilan video ini tersambung. Tapi, kau sembunyilah sana. Jangan bersuara. Sangat memalukan saat di kafe sendirian dengan panggilan video berlangsung. Kau tahu? Aku seperti suami yang berhubungan jauh dengan istrinya yang hamil."

Annabelle tertawa. "Kalau kau lelaki, aku mungkin benar-benar akan bersamamu. Kita bersahabat dari kecil."

"Kalau aku lelaki, aku akan mencari perempuan yang tidak merepotkan seperti kamu."

"Val, mari kita jangan bahas ini. Kau tahu? Sepertinya, bayiku ingin melihat kamu versi laki-laki."

Valerie melotot. "Jangan coba-coba jadikan itu sebagai ngidam!"

Annabelle tertawa.

"Eum, Valerie?"

Panggilan yang berupa pertanyaan ragu itu membuat Valerie mengalihkan pandangannya pada seorang laki-laki yang berdiri di samping mejanya. Laki-laki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Valerie. "Aku Alex."

Mulut Valerie menganga melihat betapa ganteng tampan rupawan segala rupa dan wawan ada di hadapannya kini. What the fuck?! God, kenapa kau mempertemukan kami setelah si Alex ini tadinya akan menikah dengan sahabatku? Batin Valerie tidak terima. Dunia memang tidak adil. Dia adalah tipeku tapi aku bukanlah tipenya. Lanjutnya.

Masalahnya, Alex ini benar-benar tipe Valerie. Wajah putih kencang dengan janggut serta kumis tipis yang menghiasi sebagian wajahnya. Ah ya, dan tanpa bekas tindik serta tato. Rambutnya pun rapi tidak berantakan. Kemeja dan jasnya juga pas dengan dada bidangnya. Benar-benar good boy idaman Valerie.

Baru kali ini, Valerie ingin dinikahi langsung saat pertama kali bertemu pria.

"Alex-ku!"

Seruan Annabelle membuat Valerie tersadar jika ia melamun dan tangan Alex masih terulur pada Valerie. Gugup, bukannya menjabat tangan itu, Valerie malah mengulurkan ponselnya pada Alex.

Senyum Alex berubah canggung. Dia menerima ponsel itu dan menghadapkan ke wajahnya. "Ow hai kau yang sedang berada di beda benua."

Annabelle tertawa. "Kau benar-benar datang!"

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now