Devil 36 : Aku Mencintai Valerie

118K 4.8K 404
                                    

Huekk!

Huekk!

Huekk!

Suara orang muntah dari dalam kamar mandi membuat Alarick tak hentinya bolak balik di depan pintu kamar mandi sambil gigit jari. Dia kemudian berhenti dan berniat akan mengetuk pintu yang terkunci itu. Namun, Valerie segera keluar dari dalam kamar mandi, membuat Alarick menghentikan aksinya.

Binar sendu Alarick terlihat saat melihat Valerie keluar dengan wajah yang pucat. Alarick segera menghapus lapisan keringat yang ada di dahi Valerie. "Apa kita benar-benar harus pergi pagi ini? Kau tidak perlu menjadi bride's maid, Valerie." Katanya.

Valerie menggenggam tangan Alarick yang mengusap dahinya. Dia memberikan senyum pada Alarick. "Aku tidak apa-apa, sungguh." Katanya.

"Apanya yang tidak apa-apa!! Wajahmu pucat, dan sudah dari kemarin pagi kau terus muntah-muntah!"

"Aku sungguh baik-baik saja." Balas Valerie dengan senyum lembut menenangkan. "Aku tidak mungkin mengingkari janjiku pada Anna, Al. Dia sahabatku."

"Tapi setidaknya kita ke dokter terlebih dahulu."

"Nanti saja."

"Vale..."

"Nanti saja, Hubby. Pulang dari pernikahan."

Alarick cemberut seketika. Bukan karena dia tidak bisa membalas, namun karena dia lemah dengan panggilan manis dari Valerie.

"Baiklah. Tapi janji ya jika pulangnya kita langsung ke dokter!" kata Alarick dan diangguki Valerie. Alarick menghela napas panjang dan mengecup puncak kepala Valerie. "Cepatlah sembuh, sayang. Jangan membuatku repot."

Valerie terkekeh kecil. Dia mendongak menatap Alarick. "Sekarang aku tahu satu hal. Saat kau menggunakan kata "repot", itu berarti kau peduli. Seperti kau yang bilang jika pemecatan Darren merepotkan, sebenarnya kau peduli dan tidak ingin memecat Darren. Aku benar, kan?"

Pipi Alarick terlihat bersemu merah. "Jadi maksudmu, perkataan sebelumnya itu berarti aku mengkhawatirkanmu? Haha, Valerie, apa mencintaiku membuatmu berkhayal? Haha lucu sekali. Mana mungkin aku khawatir?"

Valerie terdiam sejenak. Senyumnya berubah menjadi senyuman tipis. "Kau mungkin benar." Katanya.

Alarick menaikan sebelah alisnya. "Tentang apa?"

"Aku. Berkhayal karena terlalu mencintaimu." Jawab Valerie. "Barangkali, kau sebenarnya memang tidak ingin repot. Tapi yang kulihat kau khawatir. Sikapmu yang lembut barangkali karena kau terbiasa melakukan itu pada perempuan lainnya. Namun aku berkhayal jika kau mencintaiku. Seperti aku yang mencintaimu."

Alarick bungkam seketika. Dia menggigit lidahnya ketika merasakan jantungnya berdenyut sakit. Matanya mengerjap cepat karena kaget dengan pengakuan Valerie. Alarick menelan ludahnya dengan susah payah.

Alarick jadi merasa bersalah sekarang. Merasa bersalah karena memperlakukan wanita yang mencintainya dengan buruk. Amat sangat buruk.

"Ak—"

"Sebentar! Aku mau muntah lagi!" Valerie memotong ucapan Alarick dan berbalik kembali ke dalam kamar mandi. Setelah itu, hanya suara muntah Valerie yang terdengar dari dalam sana.

Sedangkan Alarick sendiri hanya diam mematung sambil menatap lurus-lurus ke depan.

***

Sampai di gereja, Valerie dan Alarick berpisah. Valerie menjalankan tugasnya sebagai bride's maid dan Alarick hanya mengikuti alur pesta dengan mata yang tak hentinya memperhatikan Valerie.

Bastard Devil [#TDS1] (Repost)Where stories live. Discover now