1 on proses rombak

37.3K 1.5K 20
                                    

"hiks.. ibu kumohon jangan tinggalkan a, aku sendirian.." terlihat namja mungil yang menangis di depan makam ibunya yang bahkan masih basah dan juga belum genap sehari dalam hitungan awal pemakaman selesai dilaksankan. sang namja berparas mungil ini masih saja tetap setia mengeluarkan derasnya air mata dengan sesenggukan yang sesekali keluar disela tangisan sedunya. ia ingin sekali merelakan dan juga mengikhlaskan kepergian satu satunya pelita hidup dirinya selama ini, namun coba saja pikirkan apa ada anak yang dapat dan bisa merelakan ibunya pergi disaat umurnya masih belum menyentuh kepala dua?

Byun BaekHyun, namja mungil berdarah asli korea yang saat ini masih berumur 18 tahun, memiliki paras cantik dan juga pipi yang tembam. tak luput dari matanya yang terlihat seperti dua bola kristal jernih ditambah lagi dengan kilauan yang dihasilkan oleh genangan air matanya yang berulang kali keluar tak henti hentinya. tingginya yang tak terlalu bisa dibilang sebagai pria dewasa merupakan salah satu dari banyaknya ciri khas namja bermarga byun ini. jari lentiknya yang mengusap batu nisan makam ibunya bergerak mengusap naik dan turun, sungguh lelaki imut yang malang.

disaat umur ia masih semuda itu, kenyataan sudah memaksanya untuk menjadi sosok yang lebih dewasa dan terbanting berulang kali sebab dari banyaknya cobaan yang ia lewati. juga ia bahkan sejujurnya masih sangat amat membutuhkan yang namanya kasih sayang, perlu juga sosok yang seharusnya memotivasi ia untuk belajar lebih rajin serta giat dan menekuni apa yang tentu ia suka sedari awal ia sekolah dibangku taman kanak kanak, tentunya jangan lupa jika ia juga masih membutuhkan banyaknya perhatian dari sosok ibu yang sangat ia sayangi itu.

tepat berada di pemakaman, semua orang yang sebelumnya berkerumun untuk mengunjungi makam ini sudah lebih dulu kembali ke rumah masing masih karena jam sudah menunjukkan bahwa sang matahari sudah hendak tenggelam menghilang dibalik luasnya langit. namun tidak berlaku untuk baekhyun yang masih saja setia memeluk serta mengusap nisan milik ibunya sedari tadi. tentu saja hati lembutnya benar benar sakit dan berat jika ia harus pulang ke rumahnya tanpa adanya genggaman dari tangan keriput yang setia selalu ia genggam kemanapun baekhyun pergi.

baekhyun disini tak sendirian, ada satu sosok wanita yang juga sedari tadi menjadi saksi atas tangisan anak yang baru saja ditinggal pergi oleh orang yang paling disayang, usapan demi usapan dikeluarkan secara lembut berharap tangisan namja pendek itu berhenti. panggil saja bibi tiffany, dia adalah sosok wanita kedua yang sudah lama mengasuh dan mengabdi pada keluarga byun ini. sudah bekerja di keluarga byun sejak saat baekhyun masih berumur genap 10 tahun. beliau bahkan sudah menganggap baekhyun sebagai anaknya sendiri.

bibi tiffany yang melihat baekhyun terus menerus menangis sedari tadi dan terdengar semakin lama semakin tersedu sedu hanya bisa membujuk baekhyun agar segera perlahan dapat mengikhlaskan kepergian ibunya. jujur saja bibi tiffany tak tega melihat baekhyun yang sebelumnya dikenal sebagainamja periang sekarang menjadi sosok mungil yang terlihat sebagai sosok manusia paling menyedihkan didunia.

"baekhyun, bibi tahu bagaimana rasanya jika ditinggal oleh orang yang paling engkau sayang, kau tahu bukan jika kau menangis terus menerus seperti saat ini, bibi bisa jamin penuh jika ibumu ikut bersedih juga karena tangisanmu yang tak kunjung berhenti itu, apa kau mau jika ibumu tidak tenang dan ikut bersedih di surga sana?" baekhyun mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan ke arah bibinya dengan sorot mata yang sangat penuh kesedihan.

kemudian bibi tiffany memunculkan senyuman berarti ke arah baekhyun sambil mengulurkan tangannya tepat didepan namja yang mulai menghentikan isak tangisnya dan membersihkan sisa air matanya. baekhyun yang melihat mata bibinya dan tangan bibi tiffany secara bergantian pun dengan terpaksa membalas uluran tangan dari bibinya, salah satu orang yang masih tersisa di dalam kehidupan ia sekarang.

rasanya dalam hati baekhyun ingin sekali ikut menyusul ibunya saja, karena kondisi hatinya saat ini benar benar bergemuruh dan seperti hancur semua, menolak keras sejujurnya untuk meninggalkan makam ibunya, benar jika ia tidak rela dengan kejadian yang baru saja terjadi. tapi bagaimanapun keadaan yang ada saat ini, baekhyun harus bisa melewatinya apapun rintangan yang akan ia hadapi dikedepannya, termasuk berusaha mengikhlaskan kepergian ibunya sendiri.

Sweet Mafia (ROMBAK)Where stories live. Discover now