36

8.5K 443 53
                                    

"Byun Baekhyun, jika ada apa apa tolong segara telpon aku atau setidaknya kau minta tolong kepada para maid"

Baekhyun mengangguk seketika setelah mendengar pesan pesan yang diucapkan oleh kyungsoo yang hendak pulang dari manshion, langit bahkan sudah mulai menggelap-- baekhyun hanya terdiam, selama ia diam tak ada senyuman ceria nya yang muncul

"B-baiklah, Hati hati" ini ucapan terakhir ketika Baekhyun melihat mobil yang ditumpangi oleh Luhan, kyungsoo, dan juga taeoh mulai berjalan menuju gerbang manshion yang sejak tadi sudah siap terbuka

Setelah sahabat baekhyun pulang semuanya, Baekhyun segera masuk ke dalam manshion kemudian berlari ke arah kamar Chanyeol lalu menutupnya dengan Keras. Suasana hatinya hari ini benar benar buruk mungkin bisa dibilang bertambah buruk, entah mengapa di dalam benaknya seperti ada sesuatu yang mengganjal saja

Bahkan di setiap ia memikirkan chanyeol, kepala Baekhyun tak segan dengannya pening berat. Namja mungil itu ingin menangis sekeras kerasnya, namun? Kenyataan nya Chanyeol berkata bahwa chanyeol membenci air mata-- dan Baekhyun tak boleh ingkar janji kepada chanyeol

Sejak tadi ia juga menunggu kepulangan seulgi Noona, tempat yang akan ia jadikan untuk bercerita tentang seluruh yang ada pada benak hatinya tapi tampaknya Tuhan tak berpihak pada dirinya-- ahh..benar benar hari yang sial! Sudah berapa kali Baekhyun berkata jika hati ini hari yang sial?

"A-apa yang harus aku lakukan?" Tampak dari wajahnya, namja bermarga Byun itu terlihat sangat khawatir soal permasalahan yang baru saja ia ciptakan-- apa ia harus menelepon chanyeol nya? Untuk apa tetapi? Apa ia harus meminta maaf kepada chanyeol?

Yang jelas saat ini, Chanyeol sedang marah kepadanya. Ia yakin seratus persen.-- dan ia harus cepat cepat mengambil keputusan, Baekhyun tau dia tak ada hak untuk meminta maaf karena untuk apa meminta maaf jika bahkan ia sudah terlibat menjijikkan karena ulah Yukhei?

Dan dengan rasa keraguan yang tinggi, Baekhyun berhasil mengambil ponsel yang ia taruh di nakas kamar Chanyeol. Itu ponsel miliknya, salah satu ponsel dari 5 ponsel yang di berikan oleh Chanyeol kapan lalu itu. Dengan segera Baekhyun membuka aplikasi kontak-- dilihatnya di situ terpampang jelas nama ' loey '

Astaga, hanya untuk menekan kontak itu dan segera menghubungi Chanyeol saja Baekhyun takut-- ia tahu bagaimana rasanya di bentak oleh Chanyeol-- ia tahu jika Chanyeol sudah marah akan sangat menakutkan. Oh astaga-- tetapi tampaknya baekhyun sedari awal memang ada rasa yang mengganjal jika ia tidak segera meminta maaf pada namja jangkung itu

"B-baiklah aku akan menelepon dirinya" dan dengan satu kali ketukan di atas layar ponsel itu, Baekhyun berhasil untuk menghubungkan nomor ponsel nya ke ponsel milik chanyeol. Hanya tinggal menunggu-- apakah chanyeol mengangkat nya atau tidak

Baekhyun menempelkan ponsel nya di telinga dengan jantung yang berdetak kencang-- keringat dingin mulai muncul. Astaga baekhyun, semenakutkan apa Chanyeol di mata mu? Dia juga hanyalah manusia yang dulu sama sama terlahir dengan tangisan yang keras

Lama menunggu, sekitar 10 menit kemudian ponsel itu terhubung dengan nomor di seberang-- tetapi tak ada sapaan dari si bongsor yang biasanya akan menyapa lebih dulu, kali ini memanglah Baekhyun yang harus memberikan sapaan dan juga permintaan maaf kepada yang lebih besar

"...."

"C-chanyeollie?"

"...." Chanyeol yang mendengar suara Baekhyun di seberang, mau tak mau menahan rasa gemas nya hanya dengan mendengar suara Baekhyun bahkan emosi nya bisa turun secara drastis-- tapi chanyeol kembali terkesan dingin lagi setelah mengingat bahwa bibir kekasih mungilnya ini sudah bukan miliknya lagi melainkan sudah ada bekas jejak dari mafia brengsek asal barat itu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweet Mafia (ROMBAK)Where stories live. Discover now