34

5.1K 340 42
                                    

"s-sehun, hai?"  Sapa Luhan pada Sehun yang duduk manis di sofa sambil menggunakan kacamata kerja, bagaimana bisa Sehun bertambah Tampan dalam waktu singkat? Luhan gugup

"Luhan, akhirnya kau datang..yah meskipun aku yang menyuruh mu lebih dulu"

"m-maaf.."

"Tidak apa apa"

aura dingin itu, aura yang sama ketika Sehun berkenalan pada Luhan di acara perjodohan mereka, Sehun yang dingin telah kembali. Luhan jujur ia tak suka dengan Sehun yang dingin dan terkesan jahat seperti sekarang

Tatapan mata Sehun pun ikut lebih menajam, tak seperti sebelumnya yang biasanya mata nya menyiratkan keteduhan dan kehangatan, ini semua salah Luhan, ya Luhan rela jika ia disalahkan

Karena memang pada dasarnya dia yang membuat masalah ini rumit, Sehun pasti sudah marah padanya dan di pertemuan ini ia harap ia bisa meminta maaf, meskipun Sehun yang menyuruh nya datang ke manshion berwarna cream clasic ini

Luhan duduk di sofa yang tak jauh dari Sehun, padahal saja jika ia ke manshion dan menemukan Sehun duduk di sofa lebar, Luhan selalu duduk di sebelah namja itu, tapi tidak untuk sekarang, ia terlalu malu untuk duduk di samping namja datar tersebut

"Jadi, apa kau tau tujuan ku memanggil mu kesini?" Tanya Sehun sambil membuka satu lembar berkas tersebut dan kembali membacanya

Luhan menggeleng, "t-tidak, tapi--" ucapan Luhan terpotong oleh lemparan berkas yang keras di atas meja, Sehun membanting berkasnya dengan mencopot kacamata kerjanya itu

Kaki jenjang Sehun ia bawa menuju ke arah Luhan lalu memeluk tubuh mungil itu dengan erat, sangat erat. Menghirup dalam dalam aroma bunga pada tengkuk leher Luhan, Sehun merindukan pelukan seperti sekarang

Sehun tak bisa lagi menahan rasa rindu setelah kejadian salah paham itu, Sehun selalu saja bimbang apakah ia harus menelepon Luhan dan menyuruh nya kesini atau malah ia menunggu datangnya namja bermata rusa

Dan keputusan terakhir nya adalah, ia yang akan menelepon Luhan lalu menyuruhnya datang ke manshion ini.

Luhan terkejut bukan main, ia terkejut dengan pelukan yang mendarat dengan cepat pada dirinya, Sehun memeluknya sangat erat, bisa Luhan rasakan Sehun juga menghirup aroma nya dalam dalam, Luhan jadi merasa bersalah

Tangan Luhan perlahan membalas pelukan Sehun, Luhan juga sebenarnya ingin mendatangi Sehun jauh sebelum Sehun meneleponnya tetapi tuhan mengambil jalan yang lain, tuhan mungkin sayang padanya.

"S-sehun.." ucap Luhan sambil menahan rasa ingin menangis nya, bibir kecilnya bahkan sudah bergetar, matanya juga siap meluncurkan air mata, tetapi Luhan menahan semua itu

"Kau tahu Luhan..aku sungguh merindukanmu."

Sehun melepaskan pelukan nya lalu duduk di samping Luhan, perlahan tangan besarnya ia bawa ke anak rambut Luhan dan menyelipkan anak rambut itu ke belakang telinga namja rusa miliknya, Sehun rindu akan kedekatan ini

Ya memang, kejadian salah paham itu tidak lama, hanya membutuhkan waktu yang sebentar untuk tidak bertemu dengan Luhan, namun rasanya jika ia tak memecahkan egonya terlebih dahulu mungkin ia tak bisa bertemu dengan Luhan selaku tunangannya

"Luhan, maafkan aku" senyuman khas oh Sehun keluar, dan saat itu juga setetes air mata turun dari mata Luhan lalu berliku liku di pipi nya

Sehun segera menghapus air mata itu, "jangan menangis, mungkin ini salahku. Maafkan aku" Luhan menghentikan gerakan tangan Sehun yang menghapus air matanya, lalu mendekatkan dirinya pada tubuh oh Sehun selaku tunangannya

Sweet Mafia (ROMBAK)Where stories live. Discover now