1. Takdir?

2.3K 77 7
                                    


Apakah ini takdir?
Kenapa kami bertemu lagi?
Tidak bukan kami, karena cuma gue yang tahu kami bertemu lagi.
-------------------------------------------------------

Mike terbangun dengan keringat bercucuran di dahinya. Dia kembali bermimpi tentang hal itu. Hal yang selalu menghantui pikirannya akhir-akhir ini. Mike melirik jam yang ada di nakas.

"Baru jam 4." Mike segera bangkit untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah satu jam, Mike sudah selesai dengan seragam yang rapi.

"Baru jam segini, gerbang pasti belom buka. Kemana dulu ya?" Sesaat kemudian, Mike sudah tahu dia harus kemana. Dengan segera Mike menyambar kunci motor di atas meja dan berjalan keluar dari apartemennya. Setelah mengeluarkan motornya dari tempat parkir, Mike mulai menjalankan motornya membelah jalanan Jakarta yang masih sepi.

Setelah sampai ditujuan, Mike memarkirkan motornya dan turun. Mike berjalan pelan sambil menggenggam bunga lily yang tadi dia beli di perjalanan. Pertahanan Mike hampir hancur, badannya bergetar hebat. Mike mulai berlutut di sebelah nisan berwarna abu-abu di depannya.

"Gue benar-benar minta maaf." Mike meletakkan bunga yang dia bawa tadi. Mike tidak bisa mengeluarkan suaranya. Semua kata-kata yang ingin dia ucapkan, tertahan dilidah. "Gue bakal lakuin apapun buat lo. Apapun"

Mike tersenyum seraya bangkit. Mike melihat jam di tangannya. "Gue pergi dulu."

~~~

Carra turun dari mobil setelah sampai di sekolah. "Makasih bang, udah anterin."

"Iya sama-sama. Belajar baik-baik, udah SMA juga," ucap Jimmy, abang Carra, sambil mengelus puncak kepala Carra.

Carra hanya mengangguk dan segera berjalan memasuki sekolah. Carra berjalan menyusuri koridor dan berhenti di depan papan pengumuman untuk melihat di kelas mana dia di tempatkan. 10 IPA 2 oke. Carra segera mencari dimana kelasnya berada. Setelah sampai, dia langsung masuk.

"Carra!! Akhirnya lo sampai. Kangen gue sama lo. Senang gue kita bertiga se kelas." Lisa yang melihat kemunculan Carra langsung beranjak untuk memeluknya.

"Apasih lo?! Lepas ga." Carra berusaha melepas pelukan Lisa. Dia baru saja sampai dan langsung diganggu sahabatnya.

"Elah Carra, galak amat. Ga berubah dari dulu. Emang lo ga kangen sama kami?" Sella yang menyahut kali ini.

"Ga." Carra langsung menuju meja yang dia yakini tempat Sella.

"Ee Carra duduk sama gue dong." Lisa merengek saat melihat Carra duduk di samping kursi Sella.

"Apa gue bilang, Carra pasti maunya duduk sama gue. Tapi, gimana lo tahu tempat gue?" Sella bertanya heran, Lisa juga mengangguk.

"Tas," jawab Carra singkat.

"Hehehe." Sella meringis. Dia selalu pamer akan tasnya itu. Katanya: "Tas mahal dari Paris." Padahal tas itu dikasih sama tantenya.

"Carra lo beneran ga mau duduk sama gue?" tanya Lisa masih berusaha membujuk.

"Ga. Lo ribut." Lisa meringis sedangkan Sella terbahak-bahak.

"Makin sadis aja mulut lo," ucap Sella sambil tertawa.

"Carra lo ga kangen sama kami? Lo ga menunjukkan kalau lo kangen sama kami," tanya Lisa penasaran.

"Iya, lo sih jalan-jalan lama amat. Kita jadi ga bisa ketemuan." Sella setuju dengan Lisa. Carra hanya mengangkat bahu. Carra meletakkan tangan di atas meja dan memutuskan untuk tidur sampai bel berbunyi.

~~~

Mike sampai di sekolah beberapa menit sebelum bel berbunyi. Setelah memarkirkan motornya, Mike berjalan santai menuju kelasnya. Saat hampir sampai di kelasnya, Mike baru sadar bahwa sekarang dia sudah naik ke kelas 11.

Haizz, gue lupa lagi lihat kelas baru. Bego banget sih gue. Setelah puas merutuki diri sendiri, Mike memutuskan untuk mengunjungi kelas lamanya dulu. Tanggung bentar lagi sampai. Capek mutar lagi, jauh.

Mike pun sampai di kelas lamanya, 10 IPA 2. Ternyata kelasnya masih sama, hanya dekorasinya yang berubah. Mike terus memandangi kelas penuh kenangan itu. Semua terasa sama saja, kelas ini masih terasa seperti kamar keduanya. Mike jadi teringat hari pertamanya sekolah dulu. Saat dia pertama bertemu sahabatnya, Claudio. Mike tersenyum kecil mengingat pertemuan itu.

Flashback

Hari ini Mike resmi menjadi murid SMA. Dulu dia selalu menanti hari ini,tetapi setelah kejadian itu, semua terasa tidak semenarik itu lagi. Dari dulu Mike sudah tidak suka dengan yang namanya MOS. Menurutnya, hal tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Setelah upacara pembukaan dan serangkaian acara lainnya yang membuat Mike mengantuk akhirnya selesai, semua murid diberi waktu istirahat.

Sambil mencari kantin, Mike melihat-lihat gedung sekolah barunya ini. Langkahnya terhenti disebuah ruangan. Ruang musik. Orang yang baru saja keluar dari ruangan tersebut tampak sama kagetnya dengan Mike.

"Claudio?" tanyanya dengan tampang tidak percaya. Orang yang dia panggil Claudio itu hanya tersenyum.

"Kita udah lama ga ketemu." Mike mengurungkan niatnya untuk menjabat tangan Claudio saat Mike teringat sesuatu. Claudio penderita haphephobia. "Lo ngapain disini?"

"Gue cuma lihat-lihat ruang musik nya." Mike tersenyum, ternyata teman kecilnya itu masih suka bermain alat musik. Dulu waktu masih kecil, Mike dan anak lainnya suka melihat Claudio bermain piano. Rasanya Mike ingin kembali ke masa kecilnya itu.

Dari pertemuan tak terduga itu, Mike dan Claudio menjadi dekat. Mereka tidak percaya bisa bertemu lagi setelah perpisahan itu. Mereka sama-sama kangen dengan masa kecil mereka. Saat mereka masih anak-anak kecil yang polos tanpa tahu apa-apa.

Flashback end

Mike tersenyum mengingat beberapa kejadian lucu selama satu tahun dia sekolah. Tanpa sengaja, Mike menatap seseorang yang sepertinya baru bangun tidur. Tatapan Mike terkunci pada cewek itu. Mike terkejut melihat siapa cewek itu. Cewek yang dia lihat di cafe waktu itu.

"Tu cewek sekolah disini juga?" Tanpa sadar senyum Mike mengembang lebar. Pas banget sih, tu cewek di kelas ini. Kalau gini mah gue ga bodoh karena ga lihat kelas baru, ini sih takdir.

Mike terus memperhatikan cewek itu. Tatapan Mike tidak teralihkan sedikit pun. Mike baru beranjak dari tempatnya saat murid-murid mulai memasuki kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

~~~

Hi! Terima kasih sudah membaca chaper 1 dari Venganza. Hope u like it. ❤❤❤
Mohon maaf jika ada kesalahan. 🙏🙏

Di chapter ini, masih Mike yang mengenal Carra. Eh, cuma tahu sih, ga tahu nama juga. Hehehe. Apakah Carra akan segera mengenal Mike juga?

Ikuti terus cerita ini. Jangan lupa vote, komen dan, share cerita ini ke teman kalian. See u next chapter, byee~

Venganza✔Where stories live. Discover now