3. Orang Baru

1.3K 48 3
                                    

Dia adalah orang baru dalam hidupku. Tapi, aku tidak bisa menyangkal kalau dia membawa warna baru dalam hidup ini.
-------------------------------------------------------

Carra bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Carra tidak mau pacaran selama masih sekolah. Itu salah satu alasan mengapa Carra pergi tadi.

Setelah mengambil novel yang baru Carra beli di kelas, dia berjalan menuju taman belakang sekolah. Carra duduk nyaman sambil membaca di salah satu bangku yang disediakan.

Di sini begitu nyaman, tidak ada suara ribut yang mengganggu. Baru saja Carra berpikir begitu, ketenangan taman pecah karena kehadiran seseorang.

"Hi," sapa cowok itu.

Awalnya Carra mengira yang datang adalah cowok di kantin tadi, tetapi ternyata yang menyapa barusan adalah cowok di depan kelas pagi tadi. Carra hanya melirik cowok itu sebentar lalu kembali fokus membaca.

Melihat tidak ada jawaban, cowok itu langsung duduk di sebelah Carra. Suasana menjadi sangat awkward. "Nama lo siapa?" tanya cowok itu memecah keheningan.

Carra hanya melirik tanpa menjawab lagi. Carra tidak punya niat untuk menjawab. Mike tersenyum melihat itu, "nama gue Mike. Salken ya."

"Carra," ucap Carra tanpa sadar sambil mengangguk pelan. Sesaat kemudian, Carra jadi heran sendiri atas ucapannya barusan. Carra reflek tadi. (Alah, ngeles si Carra mah). Tak mau ambil pusing, Carra melanjutkan bacaannya.

Kriing kriing

"Bel udah bunyi, gue pergi dulu. Mmm, nanti pulang bareng gue ya." Mike langsung pergi setelah mengucapkan itu, meninggalkan Carra yang bingung. Tapi, bukan Carra namanya kalau meladeni ucapan orang.

~~~

Karena belum sudah berbunyi, semua murid berkumpul di aula, termasuk Carra dan kedua sahabatnya. Mereka mencari kumpulan kelas mereka. Setelah ketemu, langsung mereka hampiri.

"Hi semua," sapa Lisa dan Sella.

"Hi juga," balas semua hampir berbarengan. Hanya Carra yang tampak cuek dan memilih duduk di kursi paling ujung.

"Perhatian semuanya!" perintah kepala sekolah dari atas panggung. Seluruh murid langsung mengalihkan pandangan ke depan. Kepala sekolah berkepala plontos itu memberikan pidato untuk menyambut murid baru. Hanya segelintir murid yang menyimak dengan baik, sisanya tampak malas dan berbicara dengan teman di sebelahnya. Tentu Carra termasuk dalam 90% murid yang tidak menyimak, tetapi bedanya Carra tidak bicara dan hanya diam.

Akhirnya kepala sekolah tersebut mengakhiri pidato 'singkatnya' dan turun. Setelahnya, seorang guru muda cantik naik ke atas panggung. Murid laki-laki langsung bersiul menatapnya.

"Selamat datang semua di SMA Adijaya, Jakarta Pusat. Untuk murid baru, saya harap kalian bisa beradaptasi dengan baik. Nah, untuk menciptakan kekompakan antar kelas, pihak sekolah sudah menyiapkan satu kegiatan." Semua tampak tertarik dengan kegiatan itu dan mulai berbicara sehingga menimbulkan keributan.

"Semua harap tenang," ucap Bu Silvi. Semua murid kembali tenang. " Cara bermainnya akan dijelaskan oleh kakak OSIS untuk setiap kelas," ucap guru berambut sebahu itu kemudian turun.

Kebetulan yang indah sekali, Mike menjadi pemimpin kelas Carra. Iya Mike, cowok yang tidak menyukai MOS, tetapi menjadi pengurus MOS. Ya meski karena terpaksa.

Carra melihat Mike dan menatapnya datar. Carra tidak menyangka akan bertemu Mike untuk kesekian kalinya hari ini.

"Halo semua, nama gue Mike. Gue wakil untuk kelas kalian. Jadi, nama permainannya adalah i know your name," ucap Mike.

Venganza✔Where stories live. Discover now