12. Berbeda

596 28 22
                                    

"They laugh at me because I'm different, I laugh at them because they're all the same."
- Kurt Cobain
-------------------------------------------------------

"Seriously? Lo ngajak gue kesini?" Pertanyaan yang sudah ingin Carra tanyakan sejak melihat motor Mike berbelok menuju sebuah mall akhirnya keluar.

"Iya. Kenapa? Bosan kesini terus? Ya situ kan holkay," jawab Mike sambil berkaca pada spion motor untuk merapikan rambutnya.

"Ga sih. Lo bilang mau ke tempat spesial."

"Terus?"

"Mall ini punya lo? Lo punya tempat pribadi yang spesial di sini?" tanya Carra.

"Ga kok. Kalau ini tempat punha gue, gue udah hidup senang kali. Gue ga ada tempat pribadi di sini. Udah, ikut aja." Mike meraih tangan Carra yang langsung Carra tepis.

"Lepas. Gue bisa jalan sendiri."

Mike tetap menautkan tangan mereka dan berusaha melawan kekuatan Carra. Saat mereka sudah memasuki mall, Mike tidak merasa perlawanan Carra lagi. Diam-diam Mike tersenyum, dia tahu Carra gengsian.

Carra berusaha mengendalikan detak jantungnya yang tidak karuan. Diam-diam Carra juga tersenyum melihat tautan tangan mereka. Ekspresi Carra berubah bingung saat Mike membawanya memasuki bioskop.

"Kita ngapain di sini? Mau nonton?" tanya Carra saat mereka sudah ikut berbaris mengantar untuk membeli tiket.

"Ya iya dong, masa mau jualan. Kadang bisa bego juga ya calon pacar gue," goda Mike sambil mencubit pipi Carra.

Pipi Carra langsung terasa panas, "apaan sih!"

"Aduh malu ya?" Carra memukul lengan Mike dengan sekuat tenaga.

"Sakit! Tahu lah yang kuat, ga usah pamer." Mike meringis sambil mengusap lengannya yang sakit.

"Bodo. Maju udah giliran kita."

"Kita?" tanya Mike sambil menatap Carra dengan tatapan menggoda.

Carra langsung melotot dan mendorong Mike untuk segera memesan tiket karena antrian di belakang sudah cukup panjang. Carra tidak mau membuat masalah.

Setelah selesai membeli tiket, mereka berdua duduk di kursi yang disediakan karena film yang akan mereka tonton akan segera dimulai.

"Kenapa lo pilih film horor?" tanya Carra pada Mike yang sudah asik memakan popcorn.

"Biar kalau takut lo bisa peluk gue, kayak di novel-novel gitu. Romantis kan?"

"Gue sih ga takut nonton gituan. Lo kali yang bakal takut."

"Ga. Gue ga takut. Masa cowok takut nonton gituan, bukan cowok kalau kayak gitu," ucap Mike sombong.

"Kita lihat aja nanti."

Tak lama, keduanya sudah duduk berdampingan di dalam studio. Filmnya sudah dimulai. Carra tampak santai sedangkan Mike tampak sedikit tegang. Hal itu ditangkap oleh ujung mata Carra. Ini namanya ga takut?

Mike reflek menutup matanya melihat ada suatu bayangan yang lewat pada layar besar itu. Mike membuka matanya dan pandangan mereka langsung bertemu. Carra menahan tawa melihat Mike yang ketakutan.

"Katanya berani. Situ cewek apa cowok?" tanya Carra sambil tersenyum.

Seketika rasa takut Mike langsung menghilang. Mereka tetap saling tatap dan mengacuhkan jump scare yang berhasil mengagetkan satu studio. Carra yang pertama mengalihkan pandangan dan kembali fokus menatap layar besar itu.

Venganza✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang