BAB 126 - Apakah Aku Melakukan Sesuatu Yang Patut Begitu Disyukuri?

426 13 0
                                    

Kami berbaris di antara pintu besar dan ujung auditorium. Setelah masuk, tepuk tangan meriah berdentang bersamaan dengan keriuhan keras. Ada sekitar 100 beastman di dalam auditorium ini, yang mana mengirim pandangan mereka pada kami sambil menepukkan tangan mereka. Kami berlanjut ke depan dengan Marao dan beastman berarmor yang memanggil kami sebelumnya, sebagai pemandu.

Tetapi, kenapa semua orang berjalan di belakangku? Itu membuatku terlihat seperti pemimpin kelompok ini. Bagaimana ini? Semuanya mungkin sudah lupa, tetapi aku adalah petualang F-rank, lo! Aku ini petualang tingkat rendah, bukan? Kenapa petualang S-rank macam Grave-san berjalan di belakang seseorang sepertiku? Kemarilah!! Kenapa semua orang bertingkah seolah-olah itu hal yang lumrah?

Eng, aku bisa gabung? Aku mencoba menurunkan kecepatanku sehingga aku bisa bergabung dengan mereka tetapi mereka juga menurunkan kecepatan agar sesuai dengan milikku.

Floyd dan Grave-san melihatku sambil menahan cekikikan mereka. Mereka benar-benar memiliki kepribadian yang "baik", bukan?

(T/N: sumpah dari tadi ane ngk bisa berhenti ngakak)

Karena Marao yang berjalan di depan kami berhenti, kami juga berhenti di tempat. Marao mengambil langkah ke samping. di luar pandanganku, di sana, ada tangga menuju takhta tempat raja Gio dan Deizu yang menunggu dengan masing-masing istri cantik di samping mereka. Keempatnya menuruni tangga ke sini....

Raja Gio berhenti beberapa langkah di depanku dan berlutut. Mengikuti dirinya, semua beastman di dalam aula ini berlutut satu demi satu.

Hah? Tidak, tunggu? Eh? Aku berusaha mengatakan sesuatu tetapi kata-kata datang pihak lain sebelum aku bisa.

「Untuk menghentikan tindak kekerasan orang-orangku, untuk tidak mengambil nyawa siapa pun, termasuk nyawa saudaraku Deizu, aku sungguh menghargai itu dari lubuk hatiku」 (Gio)

「Saya tidak bisa menahan amarah dan telah melakukan sesuatu yang hampir menyebabkan kepunahan suku saya. Terima kasih banyak untuk segalanya」 (Deizu)

Raja Gio dan Deizu menyampaikan kata-kata penuh syukur, tetapi sekarang bukan waktunya untuk ini.

「B-Berhenti!! Untuk sekarang, silahkan berdiri karena aku sudah menerima terima kasih kalian!!」 (Wazu)

Semua beastman di tempat ini berdiri ketika aku bilang begitu.... Hah? Aku merasa mereka sedang mengikuti perintahku, tetapi aku penasaran apakah itu hanyalah imajinasiku....

「Aku merasa semua beastman di sini bergerak oleh suaraku.... Itu hanya imajinasiku, kan?」 (Wazu)

Aku mencoba memastikannya dengan semua orang di belakangku tetapi malahan jawaban datang dari raja Gio di depanku.

「Suku beastman seperti kami punya kecenderungan kuat untuk menghormati orang kuat. Wazu-dono telah menunjukkan kekuatan yang luar biasa di pertempuran sebelumnya, juga belas kasihan karena tidak membunuh siapapun di sana. Semua beastman di negara ini mengagumi Wazu-dono sekarang」 (Gio)

Hmm.... Aku tidak membunuh mereka karena aku ingin tahu alasan kenapa dia begitu marah.... tetapi itu bukan berarti aku ingin membunuhnya.... Yah, lupakan. Jika menurutnya begitu, maka tidak ada masalah.

「Yah, yang jahat adalah orang-orang dari negara selatan....」 (Wazu)

Ketika aku berkata begitu, ekspresi mereka berubah seakan-akan baru mengunyah serangga. Raja Gio, Deizu, dan beastman lain di tempat ini tampak berusaha menekan kemarahan mereka. Untuk sekarang, sepertinya benar bahwa Deizu telah kembali ke kondisinya yang asalnya.

「Dengan ini, aku sudah mengkonfirmasi keselamatan semuanya dengan mataku sendiri. Aku berpikir segera meninggalkan kerajaan ini menuju ke tujuanku selanjutnya」 (Wazu)

Sono Mono Nochi Ni Nahato Where stories live. Discover now