BAB 148 - Pembunuh Kedua?

378 11 1
                                    

Aku tidur mendengkur di dalam kamar yang dipinjamkan kepadaku, karena keletihan harian dari membantu memperbaiki kota sampai berlatih dengan Sarona dkk, tapi...

...hmmm? Aku bisa merasakan kehadiran seseorang di dalam kamar ini...

...apa memang ada orang lain selain aku dan Meru...?

Kemarin, aku yakin sudah mengunci pintu depan jadi tidak akan diselinapi lagi. Aku juga menaruh meja dan laci -yang terdapat di kamar ini- di belakang pintu.

...Aku penasaran apa Sarona dkk. menyelinap ke kamarku lagi...

Hnnh... terus cara masuknya itu gimana...?

Aku perlahan membuka mataku untuk memeriksa setiap sudut ruangan sambil mempertimbangkan hal semacam itu.

.

Ada seorang wanita asing berseragam maid di dalam kamar ini...

Mata hijau lembut berpadu dengan rambut berwarna coklat. Dia, tentunya berseragam maid. Walau begitu, pakaiannya itu malah membuat payudara dan pantat besarnya tambah kelihatan.

「E-Eeeeeh? Si-Siapa kau? Bagaimana bisa kau masuk ke kamar ini?」 (Wazu)

Memikirkan dia adalah musuh, aku cepat-cepat berdiri di atas kasur dan memasang kuda-kuda. Namun sebaliknya, wanita asing itu membungkuk dengan penuh hormat setelah memastikan aku telah bangun.

「Selamat pagi, Wazu-sama!」

「...pagi ju-dengkulmu!! Eng... sebenernya siapa kau?」 (Wazu)

Wanita asing itu memperkenalkan dirinya dengan senyum lembut diwajahnya.

「Ini adalah pertama kalinya kita berjumpa. Maafkan keterlambatan perkenalan saya, saya adalah Dewi Bumi」 (Dewi Bumi)

.

Dewi Bumi... Dewi Bumi... Dewi Bumi... Dewi... Bumi... ? Dewi Bumi yang itu!?!?

「Haaaaah??」 (Wazu)

Saat aku berteriak, si wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Dewi Bumi-sama menaruh kedua tangannya ke belakang dan melihat diriku.

「.........Saya datang♪」 (Dewi Bumi)

"Saya datang" palamu!!!

.

Berkat jeritan di dalam kepalaku, aku sudah lumayan tenang untuk menanyai dia.

「Eng... apa anda beneran Dewi Bumi-sama?」 (Wazu)

「Apakah ini cukup untuk membuktikannya?」 (Dewi Bumi)

Dia memancarkan sejenis aura setelah selesai bertanya. Aku dengan jelas bisa merasakan aura seperti dewa dari situ. Yea, dia memang yang asli...

「Cukup... aku ngerti... Jadi, kenapa Dewi Bumi-sama bisa di sini dan berseragam maid pula?」 (Wazu)

「Walau sementara, saya datang untuk mengucapkan terima kasih karena kekuatan saya bertambah secara signifikan berkat Wazu-sama」 (Dewi Bumi)

Dewi Bumi-sama mengarahkan senyuman yang akan memikat siapapun yang melihatnya, kepadaku

Hmm? Berkat aku...?

「Maksud anda?」 (Wazu)

「Hmmm, saat saya terpikat dengan perbudakan*... maksud saya, saat saya dalam situasi di mana saya tidak bisa bergerak karena alasan tertentu, saya tidak tahu rincinya, tapi tiba-tiba kekuatan ilahi dari Wazu-sama yang sedang dalam mode pendewaan mengalir kepada saya. Aku ingin bertanya secara pribadi kepada anda, bukankah baru-baru ini* anda menggunakan kekuatan pada benda uang berhubungan dengan bumi disuatu tempat? Dalam kuantitas yang besar」 (Dewi Bumi)

Sono Mono Nochi Ni Nahato Where stories live. Discover now