BAB 153 - Kau Enggak Lupa, 'Kan?

462 9 0
                                    

Kemarin, aku sudah ngejelasin status dan keadaanku kepada Mao.

Aku memberi tumpangan Meru di atas kepalaku saat aku mengingat renaca hari ini... Di pagi hari membantu rekontruksi kota dan di siangnya berlatih bersama Sarona dkk. ... Baik, ayo jalan!

Aku mengatur persiapanku dan keluar kamar.

Yea, kerja kasar emang seru. Latihan juga seru. Aku jalan-jalan sambil menikmati hari-hari sibuk dan energikku sekarang.

Di sana, aku melihat siluet Raja Grave ditemani oleh istri-istrinya tepat di depanku. Dia membicarakan sesuatu dengan istrinya yang penjaja, maid, petualang, yang aku temui di negara beastman.

Aku menyapa dia saat aku melewati samping Raja Grave dan istri-istrinya.

「Pagi, Raja Grave」 (Wazu)

「Oh, pagi juga!! ...hmm? Nak Wazu, bukankah seharusnya kau sudah pergi ke suatu tempat? Berapa lama lagi kau singgah di negara ini? Yah. aku tidak keberatan sih」 (Raja Grave)

...............benar~!!

Aku mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan di istana dengan tergesa-gesa.

Tempat ini kayaknya ruang konferensi. Aku sama Meru yang di atas kepala, Sarona, Tata, Naminissa, Narelina, Haosui, Kagane, Mao, Floyd, Raja Grave dan beberapa istrinya, lagi duduk melingkar di meja bundar.

Aku memanggil Raja Grave.

「Eng, Raja Grave...」 (Wazu)

「Bentar!! Aku sudah terganggu karena ini tapi bisa kau berhenti memanggilku "raja"? Gimana aku ngomongnya, aku merasakan jarak... bukankah kita teman?」 (Grave)

「Benar!! Aku juga kepikiran kalau itu agak kaku. Kalau 'gitu, biar kupanggil kau raja di tempat resmi, selain dari itu, aku akan manggil kau Grave-san kayak dulu-dulu」 (Wazu)

「Nah, 'gitu dong!!」 (Grave)

Apa benar Grave-san terganggu karena itu? Grave-san menunjukkan padaku senyum cemerlang ketika aku mengiyakannya.

「Jadi, nggak papa 'kan kalau kami pergi dari negara ini sekarang?」 (Wazu)

「Yea, tak ada masalah. Maa, waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan akan bertambah lebih banyak, sih. Tapi bukankah kalian sudah melakukan lebih dari cukup? Masa-masa pacekliknya sudah lewat. Dan mulai dari sekarang ini adalah tugas untuk penduduk negara ini」 (Grave)

Grave-san mengarahkan pandangannya ke istri-istri yang ada di sekitarnya.

「Selain itu, aku memiliki istri yang aku banggakan dan juga masih banyak yang akan datang. Di tambah, ada juga dukungan dari negara beastman jadi negara ini sudah mendingan sekarang. Aku akan merubahnya jadi negara yang luar biasa yang namanya akan tersebar ke penjuru dunia.」 (Grave)

Itu yang dikatakan, dia menunjukkan wajah penuh tekad untuk memberi kami rasa nyaman. Aku menjawab itu dengan senyuman.

「Baik. Ya sudah, kalau persiapan kami sudah selesai, kami akan berangkat. Apa semuanya setuju?」 (Wazu)

Semuanya tersenyum dan mengangguk ketika aku menanyakan kepastian.

「Wazu-sama adalah pusat kami. Karena kami semestinya akan mengatakannya ketika keberatan timbul, tolong bertindaklah manurut apa yang dirasa pantas!」 (Naminissa)

「Makasih!」 (Wazu)

Aku menjawab perkataan Naminissa dengan sebuah terimakasih. Sudah terpancarkan melalui ekpresi wajah semuanya bahwa mereka punya perasaan yang sama. Aku memalingkan senyumku ke setiap orang untuk menjawab perasaan tersebut.

Sono Mono Nochi Ni Nahato Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang