BAB 132 - Cerita Senggang : Kagane 1

446 10 3
                                    

Namaku Kagane. Tetapi itu adalah namaku di dunia ini. Aku punya nama lain yang yang tak pernah kuberitahukan pada siapa pun.

"Jinguuji Kanae"

Itulah namaku dari waktu aku hidup di bumi.

Aku mati di bumi pada umur 17 tahun. Saat itu adalah hari cerah pada musim panas. Aku sedang di jalan pulang dari sekolahku hari itu. Aku yakin sudah memastikan lampu hijau sebelum menyebrang jalan, tetapi sebuah truk melaju dengan kecepatan yang hebat tiba-tiba muncul dan menabrakku, lalu aku mati.

Aku melihat plafon yang tidak kukenali saat aku bangun. Aku berusaha bangun langsung tetapi tubuhku tidak mendengar apa yang kuinginkan, dan hanya suara tangis yang keluar ketika aku mencoba bicara.

Apa artinya ini? Saat aku memikirkan hal itu, sosok seorang pria dan seorang wanita memasuki pandanganku lalu bicara padaku. Itu jelas-jelas bukan bahasa Jepang tetapi aku mampu memahaminya karena suatu alasan. Saat itu, aku mengerti apa yang terjadi pada diriku.

"Reinkarnasi dunia lain"

Aku akhirnya menyadari bahwa aku adalah seorang bayi sekarang. Dengan kata lain, pria dan wanita di hadapanku ini adalah orang tuaku.

Aku merasa senang dengan situasiku saat ini. Jika disuruh jujur, aku adalah seorang Otaku. Aku menyukai anime, game, dan web novel. Tentu saja matrial BL adalah equipment standard.

Aku menyukai anime dengan genre love comedy dan fantasy. Mobile games tidak cocok denganku, aku utamanya memainkan game RPG di stationary machines*. Orang tuaku dan adik perempuanku dari bumi juga menyukai game sehingga tidak ada masalah yang terlalu. Aku suka membaca cerita mengenai orang-orang yang bereinkarnasi atau dipindahkan ke dunia lain dalam web novel.

(*TL: mungkin seperti game center)

Karena pengaruh itu semua, aku menyelidiki berbagai pengetahuan berguna seperti cara membuat sesuatu, dll. Sebelum tidur, aku selalu membayangkan diriku pergi ke dunia lain sambil tertawa *gufufufu* sendirian di dalam kamar.

Khayalan itu telah berubah menjadi kenyataan. Bila tubuh ini dapat bergerak seperti yang kuinginkan, aku pasti akan sangat senang.

Namun, terdapat sedikit penyesalan dalam reinkarnasiku ini. Aku berpisah dengan orang tuaku, adik perempuanku, dan teman-teman Otaku-ku yang sedang baik-baiknya dengan diriku di bumi.

Ini adalah cerita umum dalam web novel sehingga mungkin apa yang terjadi padaku tidak ada asli, tetapi kuharap mereka dapat hidup bahagia tanpa diriku di sana. Aku tidak mau membayangkan keluarga dan teman-temanku bersedih karena kematianku.

Ini sulit untuk terus menjaga kesadaran di dalam tubuh ini karena aku akan segera mengantuk....

Beberapa bulan telah berlalu sejak aku menyadari bahwa diriku sudah tereinkarnasi, ketika pandangan dan kesadaranku menjadi jelas, ada seorang anak laki-laki di samping orang tuaku.

Aku belum bisa bicara tetapi aku dapat mengerti bahasa mereka, dan orang tuaku memberi tahu bahwa dia adalah kakakku. Onii-chan ya.... kuharap kami dapat rukun sama rukunnya dengan adikku di bumi.... atau begitu menurutku waktu itu.

Waktu berlalu, aku sanggup berdiri dan berjalan dengan kakiku sendiri, kata-kata juga keluar dengan jelas ketika aku berusaha bicara. Kata-kata yang kuucapkan bukanlah bahasa Jepang. Aku yakin mendengar kata-kata yang bukanlah bahasa Jepang, tetapi aku mampu fasih berbicara seakan-akan menggunakan bahasa Jepang itu sendiri.

Orang tuaku membuat ekspresi takjub ketika aku tiba-tiba berbicara pada mereka, ketika aku memandang sosok mereka yang sedang sangat senang seolah-olah baru menemukan sebuah harta karun, menurutku aku sudah melakukan sesuatu yang terlalu dini....

Sono Mono Nochi Ni Nahato Where stories live. Discover now