BAB 154 - Berangkat Yuk!!

780 13 5
                                    

Membuat perlengkapan sendiri memang bagus, cuma ada sedikit masalah. Aku bisa saja menjahit sesuatu yang simpel buat pakaianku soalnya aku sendiri gak terlalu peduli sama penampilan. Tapi, aku pasti peduli kalau nyangkut perlengkapan mereka. Aku gak mau ngasih barang yang gak akan cocok sama mereka. Tapi sebelum itu, aku bahkan gak punya peralatan untuk membuat senjata ataupun mengetahui proses produksinya. Masalah nih.

Karena itu, aku minta ke Grave-san buat ngenalin blacksmith yang di kota dan pergi ke tempatnya. Si blacksmith ternyata seorang dwarf vulgar. dia ngebolehin aku liat keadaan bengkelnya. Karena aku gak boleh asal-asalan bikin sesuatu sesuai status DEX-ku, aku bilang ke dia rasa terima kasih-ku terus pergi dari sana sehabis memastikan urutan pembuatan dari awal sampai selesai dengan cara nonton saja.

Yap. aku bisa. Aku gak tau apakah itu pengaruh dari status-ku atau yang lain, tapi entah kenapa sekarang aku tau apa yang mesti dilakuin. Berhubung rank monster yang ada di gunung itu tinggi-tinggi, palu sama tungku biasa bakal jadi gak guna. Aku nggak bisa bikin benda yang layak kecuali aku juga mengganti bahannya sama bahan dari monster-monster di sekitar sini. Kayaknya nggak ada pilihan lain nih kecuali bikin alat-alatnya dari gunung juga.

Dengan ini persiapan sudah selesai. Aslinya, semua barangku sudah disimpan dalam sihir ruang-waktunya Meru jadi nggak ada masalah. Kami akan meninggalkan negara ini segera setelah semua orang siap. Aku nggak bakal lupa sama negara ini. Aku kembali ke istana sambil menikmati pemanasan.

.

Beberapa hari kemudian, karena persiapan kami sudah selesai, kami akan menuju ke kerajaan melalui gunung. Bawaan lain disimpan dalam sihir ruang-waktunya Meru juga, jadinya enteng.

Grave-san sama istri-istrinya, Marao, Deizu, Raja Gio, sama orang-orang dari perusahaannya Kagane sedang mengelilingi kami. Semuanya bertukar sapa pakai cara mereka sendiri buat perpisahan sementara ini. Grave-san sama aku juga bertukar kata-kata perpisahan.

「Selemat Jalan!! Ayo ketemu lagi!! Kapan-kapan ke sini lagi ya!!」 (Grave)

「Yea. Yang sehat-sehat ya, Grave-san!! Aku pasti bakal berkunjung ke sini pas anakmu lahir!!」 (Wazu)

Aku berjabat tangan sama Grave-san. Sarona dan yang lain juga sudah selesai dengan perpisahan mereka. Kami pun meninggalkan negeri ini dengan diantar oleh semua orang.

.

Butuh sekitar 3 minggu untuk berangkat lurus dari negeri ini menuju kaki gunung pake kereta kuda, tapi kami paling bakal sampai di sana sekitar satu minggu lebih dikit.

Dari awal, aku niatnya mau nyocokin sama kecepatan mereka tapi kecepatan cewek-cewek yang sudah ditempa ini, lebih cepat dari sebelumnya. Stamina mereka juga meningkat jadi seharusnya kami tiba di sana lebih dulu ketimbang melaju pake kereta kuda. Kemampuan fisik Tata juga meningkat pesat, dia punya saingan kecepatan yang bagus sama Mao yang baru gabung kelompok kami.

「Semuanya lebih kuat dari aku!! Aku jadi semangat!!」......kata Mao dengan semangat tinggi.

Ada juga usul dari semua yang nggak bisa ditolak. Aku harus bergantian menggendong mereka selama perjalanan ini. Aku nggak keberatan, sih.

Terus yang aneh itu Floyd bisa mengimbangi kecepatan kami dengan wajah kerennya yang nggak berubah. Aku pengen bilang, "Kau ini sebenernya apa sih?". Karena aku tau dia bakal jawab "karena saya seorang butler", jadi membiarkannya saja.

Tentu saja kami berkemah. Namun, nggak tau kenapa pas aku bangun di pagi hari, aku menemukan semuanya berkumpul dan tidur di sekitarku. Kami akan kalau kalau nemu sungai mengalir yang dekat, tapi aku jadi susah karena mereka selalu pake kekuatan untuk membawaku mandi bareng mereka. Yah, Aku kabur dengan kecepatan yang nggak bisa dilihat siapa pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sono Mono Nochi Ni Nahato Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang