00 | Prolog

761 117 133
                                    

mikir 23749018475623491837x
buat publish ni, gaya doang
si mikir wkwk.

cek mulmed donk
ada trailer abal-abal

-

Ini sebuah pendahuluan sebelum
satu sukma menyusuri hiruk pikuk kehidupan yang menelannya.

Menjejaki kepingan fragmen
setapak yang berfondasi Menara Pisa
di antara paruh gelap bulan.

***

Lampu neon balkon nampak terang benderang meski waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Seorang gadis terlihat duduk memeluk sekujur lekuk kakinya tengah mengadu pada rembulan yang tega bersinar tenang layaknya menertawakan kepedihan. Segenap air mata di sudut matanya luruh dalam satu kedipan layu, matanya kian memanas diiringi kepala yang berdenyut. Benaknya menyeruak, mengapa setelah ia mencoba mewarnai hidup kelabunya, justru Tuhan tak mengizinkan dirinya menikmati manisnya berkelana. Sekarang ia hanya berpasrah, membayangkan dunianya kembali kelabu setelah sekian lama terbit sang surya di ufuk timur ukiran semesta miliknya.

Sementara itu, jauh berkilo-kilo meter dari tempat sang gadis. Pemuda mengenakan kemeja abu-abu menyandarkan tempurung kepalanya pada tembok kamar yang berdiri kokoh. Sepasang manik yang setenang telaga kini terombang-ambing selayaknya lautan lepas. Semuanya musnah. Semuanya telah mati, termakan ombak yang tak jemu menggulung kepingan kebahagiaan. Ibu jarinya menyeka kedua mata. Sejenak menghirup udara yang berhembus dingin seraya menerka dunianya akan kembali seperti sedia kala. Satu gambaran yang kerap melekat, akankah kekal dunianya berubah kembali semu selepas leburnya bayangan gadis itu?

Kedua remaja tersebut mendongakkan kepala. Mengajukan pertanyaan yang nyaris serupa kepada Sang Pencipta, seandainya harus berakhir seperti ini izinkan kami agar tetap menikmati manisnya bumi raya. Tolong, jangan biarkan kelabu ataupun semu menyelimuti dunia kami untuk kali kedua.

Kepada mereka, semoga tahu akhir ceritanya dari himpunan aksara yang akan tertulis nantinya. Semoga kian mengerti rahasia apa yang tersembunyi dibalik rapinya pertemuan. Saya sebagai sang puan menyisipkan, jangan pernah menyesali rangkaian kenyataan yang sering kali berakhir tak seperti bayangan.

Teruntuk keduanya,
selamat mengenang.

─❊─

─❊─

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─❊─

-using visual-
• Kim Taehyung as Pradipta Bintang Wijaya
• Jung Chaeyeon as Akasa Kinan Maranta

[cerita ini sepenuhnya fiktif, bila ada kesamaan adalah bentuk ketidaksengajaan]

anyway, ini bukan fanfiction yaa. aku cuma make mereka buat visual. kalo kalian mau bayangin yang lain boleh kok, hehe.

terimakasih,

regards,

Dev.
telah revisi,
25 September 2019

BintanWhere stories live. Discover now