°° 21 °°

351K 21.5K 1.2K
                                    

Kajen dan Albar memutuskan untuk menginap sehari di rumah keluarga Albar. Sebenarnya Albar sudah ingin pulang ke apartment, tapi Asya melarang, jadi mau tidak mau ia harus tinggal di rumah hanya untuk sehari dia tidak akan berpikir lebih terkecuali ada alasan tertentu.

Kini waktu sudah menunjuk pukul 11 malam, cukup lama Kajen dan Albar berada di dalam kamar dengan kesibukan masing-masing. Albar yang sibuk membaca buku, dan Kajen yang sibuk membalas pesan dari Seril temannya.

Seril Bawel
Pokoknya lo besok sekolah

Emg kenapa si?
kangen lu ye

Seril Bawel
Pede najis loh!
ada gosip bagus

Mulai😐

Seril Bawel
Lo pasti bakal suka!
Oh ya gue pen nanya

Nanya aja

Seril Bawel
Lo masi pacaran sm David?

Membaca pesan tersebut Kajen terdiam sejenak, lalu tanpa berpikir panjang ia langsung membalas pesan dari Seril

Udah engga

Seril Bawel
Pantes! David lg dkt sm fitri anak
ips, gila brengsek bat tu cowok

Diemin aja

Seril Bawel
Gue curiga alasan knp lo
g msk gara-gara msh blm bisa
mupon

Apa bsgt dh
*bgt

Seril Bawel
Typo lo srem ya
Bangsat bangsat gitu

Oooo

"Tidur, besok lo sekolah kan?" Ucap seseorang membuat Kajen refleks mematikan ponselnya. Dengan cepat ia mengangguk.

"Gue sekolah nggak apa-apa kan?" Tanya Kajen pelan.

"Siapa yang larang?"

"Enggak ada," jawab Kajen polos.

"Yaudah," balas Albar lalu naik ke atas tempat tidur. Refleks Kajen menelan salivanya, haruskah ia bertanya apakah mereka harus tidur bersama di satu ranjang? Atau Kajen biarkan saja? Tapi...

"Ki-kita..." mendengar itu Albar menoleh, dengan cepat Kajen berusaha melanjutkan ucapannya, "tidur bareng?" Tanya Kajen seberusaha mungkin menghilangkan kegugupannya.

"Lo nggak mau?" Pertanyaan Albar langsung mendapat gelengan dari Kajen.

"Nggak, nggak apa-apa. Ehehe, nanya doang kok!" Ucapnya memberi klarifikasi. Albar hanya menatapnya datar lalu masuk ke dalam selimut. Sedangkan Kajen yang juga ingin tidur refleks terkejut saat Albar hendak mengambil tangannya.

"Ma-mau apa?" Tanya Kajen panik.

"Lo udah bisa tidur? Kalo udah bisa ya gue nggak usah pegangin tangan lo lagi kayak di apartment," ucapnya santai. Kajen mengerucutkan bibirnya saat Albar langsung tidur dan membelakanginya.

Bukan itu maksudnya, entah mengapa ia sangat gugup. Padahal sebelum dirinya menikah, Albar juga sering tidur bersamanya bahkan sampai pagi karna mencoba menemaninya disaat saat dirinya tidak bisa memejamkan mata. Ah sial, dia menyesal telah bertanya,Albar jadi marah. Ya sepertinya lelaki itu marah.

24/7 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang