PS-img "softness " skrip 34

1.9K 173 46
                                    


Back again  🙏😁😁

Semoga suka....

Sorry for typo 🙏😄😄..

Jangan lupa  vote dan koment. 🙏

Langsung saja.....

Enjoy ...💖💖

Perth mengepalkan tangannya kuat kuat mendengarkan perkataan khun Suppa,  Papa Saint.  Kalo tidak mengingat beliau Papanya Saint,  calon mertuanya dan juga mengingat Saint tidak suka kekerasan. Ingin rasanya Perth menghajarnya.. Paling tidak satu atau dua pukulan untuk melampiaskan amarahnya.

"Aku hanya ingin Saint jadi laki laki sejati,  menikah dan punya anak.  Hanya itu..  Apa susahnya dia mewujudkan keinginan orang tuanya..!! " geram khun Suppa. 

"Tapi tidak seperti ini Suppa !! " geram Dr Chen,  yang mengobati punggung Saint. Saint belum sadar tapi tidak bahaya. Hanya pingsan.

"Kamu tau kondisi Anakmu yang kelainan sejak lahir.. "

"Kelainan sejak lahir ?! " tanya Perth pada dokter Chen "Maksud dokter..??  "

"kamu..?! " Dr Chen menatap Perth ,sejak datang Dr Chen tidak melihat kekanan kekiri. Beliau fokus pada Saint

"Dia nak Perth..  " mama Saint binggung hendak mengenalkan Perth.. " CEO yang waktu itu.. "

"Calon suami Saint !! " tegas Perth mengagetkan Dr Chen.  Mama Saint tertunduk malu saat Dr Chen menatapnya mencari pembenaran.

"Suami dari mana,  Saint itu laki laki !! "  sembur Papa Saint   "Kamu pikir dia jadi istri !? "

"Saint suami manisku !! "  tegas Perth " istri, hanya dilihat dari gender. Kami tidak melihat itu. Kami melihat peran kami... Bagiku asal itu Saint.  Bukan masalah siapa suami siapa istri. "  

"Kamu.. " geram Papa Saint.

"Suamiku !! " mama Saint menahan lengan suaminya.

Perth sudah bersiap untuk menghadapi Papa  Saint kalo menyerang tapi Dr Chen menengahi. 

"Cukup Suppa !! " Anakmu sedang terluka kamu masih mau cari ribut  !! "

"Chen... !! "

"Diam !! " hardik Dr Chen benar benar marah. 
Perth merasa hubungan Dr Chen dengan Papa Saint lebih dari sekedar dokter dan keluarga pasien. 

"Pengobatan Saint sudah selesai.. Biarkan dia istirahat.  Kita bicara diruang tengah... "  Dr Chen menarik Papa Saint keluar diikuti mama Saint.  Perth menatap Saint yang berbaring tengkurap karena tak bisa membebani punggungnya dengan tidur terlentang.  Punggung mulus itu tampak membiru kehitaman. Tak terasa air mata Perth meleleh mengalir dipipinya.  Plaster plaster kecil menutup beberapa luka robek dipunggung itu. Di belainya lembut rambut kepala Saint dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya menghapus air matanya sendiri.  Perth tak ingin orang lain melihatnya menangis.

Didepan kamar,  Dr Chen, mama Saint dan Papa saint  melihat perhatian dan kasih sayang Perth sungguh nyata untuk  Saint. 

Dr Chen  meminta mama Papa Saint untuk pergi keruang tengah dengan gerak tangan yang mendorong mereka menjauh dari pintu kamar.

"Ehm..!! " suara deham Dr Chen membuat Perth berhenti mengelus rambut kepala Saint.

"Kamu juga ikut keruang tengah. Saint akan baik baik saja. Tidak apa apa kalo ditinggal sebentar..  " dengan berat  hati Perth meninggalkan Saint dikamar itu sendirian dan mengikuti Dr Chen keruang tengah. 

Softness SS 2Where stories live. Discover now