🖤❤ skrip 63: 🖤❤

1.7K 141 36
                                    


Happy reading aja 🙏

Vote dan koment ya 🙏

Love you all readers ✌




🖤❤🖤❤🖤❤🖤❤

Perth berjalan memasuki lobby gedung perkantoran milik keluarga Thanapon yang terbagi bagi tiap lantainya untuk usaha yang berbeda. Dilantai satu dan dua untuk kantor majalah yang dulu Perth pimpin . Lantai tiga, empat dan lima properti, enam , tujuh dan delapan dikontrak kan pada pengusaha lain.

Perth melihat beberapa poster yang tertempel didinding dekat lift saat menunggu lift untuk karyawan itu. Ada poster tentang pesta menyambut malam natal di balai kota dan juga poster tentang pasar malam. Perth lebih tertarik membaca poster soal pasar malam yang akan diadakan selama seminggu, terhitung mulai sabtu besok.

Pintu lift terbuka, ada beberapa karyawan yang akan keluar dari lift terkejut melihat ada Perth. Mereka memberi salam dan cepat keluar. Perth masuk kedalam lift dan melihat ada beberapa karyawan dari perusahaan yang menyewa gedung perkantoran Thanapon berdiri didepan lift. Tidak ada yang masuk kedalam lift.

"Kalian tidak masuk?! " Perth menahan pintu lift.

"Khun Thanapon duluan saja.. " jawab salah seorang dengan sopan.

Perth tidak bisa memaksa mereka karena bukan karyawannya. Perth membiarkan pintu lift tertutup dan menuju lantai 5, kantornya.

Perth segera menuju kantornya melewati meja sekertarisnya , Cham yang memberikan beberapa surat dan Koran pagi . Perth bertering kasih lalu masuk kantornya. Perth melihat ada selebaran poster pasar malam diantara koran.

"Sudah satu tahun ya.. " guman Perth tersenyum.

Perth mengingat awal perjumpaanya dengan Pete di pasar malam itu. Tak terasa kini sudah satu tahun dan kini Pete menjadi suami manisnya dan memberikannya keturunan tiga orang anak yang cantik dan imut imut.

Ponsel Perth berdering, ada Vc dari Pete. Perth tersenyum senang dan menerima Vc itu.

"Ada apa sayang ku.. Merindukan Papa sepagi ini..?! " goda Perth.

"iissh.. Siapa yang merindukan Papa Perth.. " cibir Pete .

"Iya, ya.. Kita baru berpisah 30menit.. Setelah *Kapan pun pasang dasi * " goda Perth lagi membuat wajah Pete merona merah mengingat kejadian tadi pagi.

"Papa Perth mesum !! " Pete melotot melihat Perth tertawa senang.

"Kan, Papi yang mengajari Papa untuk serangan fajar.. " goda Perth lagi. "ingat, saat hamil.. Pagi Pagi buta..apa yang Papi lakukan.. Pada Papa.. "

"Sssstt... " Pete sungguh malu, bagaimana Perth bisa santai menceritakan *kapan pun *
"Nanti baby Ae dengar dan ikut mesum "

"Hahaha... Wajar kalo laki laki mesum.. Papi setengah laki laki sih, jadi tidak tau soal mesum "

"Apa?! Setengah laki laki?! Pete laki laki tulen ya, sembarangan!! "

"Iya, maaf.. Lelaki tulen yang bisa hamil dan menyusui.. Yang benar saja Pete.. " tawa Perth meledak sangat keras sampai Cham dimeja luar bisa mendengarnya.

Cham hanya mengeleng mendengar suara tawa Perth. Cham tau, pasti Perth sedang berbicara dengan Pete ditelephone. Karena hanya dengan Pete, suami manisnya. Perth bisa tertawa lepas tanpa menjaga wibawanya.

"Baby Ae, Kamu tidak boleh meniru Papa Perth ya.. Mesumnya kelewatan !! " Pete mengarahkan kamera ponselnya pada baby Ae yang tertidur lelap disamping baby An.

" Baby An saja yang niru Papa ya... " tambah Perth

"Perth..!! " Pete marah " Baby An, perempuan. Jangan didoakan mesum.!! "

Softness SS 2Where stories live. Discover now