PROLOG

2.9K 96 12
                                    

Happy Reading!!

Typo bertebaran!!

Selamat menikmati Alana dengan versi baru!!
____________________________________________________
___

Alana memejamkan matanya ketika mendengar suara palu yang baru saja di ketuk oleh hakim di depan sana.
Hari ini ayahnya terbukti bersalah dalam kasus penggelapan dana perusahaan.

Semuanya seolah mimpi buruk baginya.

Dia berharap ini hanyalah halusinasi, namun tidak, ini adalah kenyataan.
Alana berdiri di belakang ayah nya bersama Ibunya, berusaha memberikan dukungan untuk Randi. Hingga akhirnya Randi di giring oleh polisi untuk di bawa ke lapas sebagai tahanan. Sesampainya di lapas Alana dan ibu nya, Marisa meminta waktu untuk berbicara.

Di sebuah ruangan kecil, mereka bertemu lagi, dengan keheningan yang melanda. Tidak ada yang berbicara hingga beberapa saat kemudian Randi angkat bicara. "Maaf, karena ayah kalian jadi menanggung semuanya." Bisa di lihat raut wajah ayah nya yang nampak sangat lelah lingkaran hitam di sekitar matanya pun sangat terlihat.

Marisa menghela nafas, "Aku udah selalu bilang sama kamu untuk hati-hati Randi. Sekarang lihat yang kena dampaknya bukan cuma kamu, tapi kita semua. Mau makan apa aku dan anak-anak nanti." Kata Marisa, terlihat sekali bahwa ibu nya sangat emosi.

"Terus kamu cuma nyalahin aku aja? Semua nya aku lakuin itu buat kamu. Disini bukan cuma aku yang salah tapi kamu juga uang nya kamu nikmatin kan untuk liburan dan bersenang-senang sama teman mu. Jadi jangan cuma salahin aku." Balas Randi tidak terima karena Marisa menyalahkan nya. Sedangkan Alana menatap keduanya miris bahkan di saat seperti ini mereka masih saja bertengkar.

"Kamu juga harus tahu gimana sekarang keadaan rumah kita. Kumuh dan sama sekali gak layak buat di tempati."

"Bunda udah, cukup." Kata Alana berusaha menengahi

Marisa mengatupkan bibirnya, begitu pun dengan Randi. Rasa bersalah pun menghampiri keduanya. Merasa kasihan kepada anaknya yang harus menanggung beban ini.

"Waktu nya sudah habis." Ujar Polisi datang menghampiri mereka.

Kemudian Alana berdiri memeluk tubuh ayah nya, "Aku takut di marahin bunda kalo telat bangun. Ayah tau kan bunda itu galak." Ujar nya seolah mengadu.

Randi tertawa miris, merasa sangat sakit ketika anaknya berbicara seperti itu.
"Kamu jaga kesehatan ya, jadi anak baik. Kalo mau tidur harus selalu sikat gigi kamu selalu lupa kalo gak Ayah ingetin."

Mendengar itu air mata Alana meluruh seketika dengan lengan masih memeluk ayahnya dia mengangguk, sedangkan Randi mengusap kepala anak nya dengan sayang. Setelah itu polisi kembali memberi tahu waktu nya sudah habis lalu tangan Randi kembali di borgol.

"Titip Alana, jangan sampai kamu tinggalin dia sendiri." Pesan Randi sebelum berbalik.

*****

TBC

gimana gais? Versi baru!!

Aku juga mutusin untuk ilangin tokoh "ALEX" alias Abang nya Alana jadi disini Alana anak tunggal.

Say goodbye untuk Alex hihi

Sampai ketemu di part selanjutnya!

See you🖤

ALANA(On going)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon