D E L A P A N B E L A S

525 38 5
                                    

Happy Reading!!!

Typo bertebaran!!!
_____________________________________________________
_______
___

"Galih?"

Suara itu menghentikan langkahnya untuk cepat-cepat menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kamu makan ya? Bibi bilang tadi pagi kamu gak sarapan, jadi ibu masak buat kamu." Galih menatap tajam kearah seseorang yang baru saja berbicara padanya.

"Gausah sok perduli."

"Tapi kamu belum makan nak,"

"Berisik." Setelah nya Galih meninggalkan wanita setengah baya itu sendirian.

"Ibu,"

"Angga? Kamu ngapain kesini?"

"Ibu nangis lagi?"

Dengan cepat Wanda langsung mengusap air matanya dan tersenyum kearah anaknya.

"Ibu gak nangis sayang, kamu udah makan? Makan yuk? Ibu masak tadi."

Walaupun begitu tetapi Angga tahu. bahkan sangat tahu jika ibu nya tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Angga.."

"Iya bu ayo kita makan."

******

"Lah lo balik? tumben?" Kata Selena yang masuk ke kamar adiknya.

"Gak boleh?"

"Ya bagus lah, lo gak macem-macem sama ibu kan?"

"Ibu?" Galih mengerutkan keningnya. "Ibu yang lo maksud itu perempuan itu?"

"Jaga bicara lo."

Galih tersenyum miring, "Lo kenapa jadi hormat banget sama dia kak? inget. Dia itu yang udah rusak keluarga kita."

"Galih!"

"Apa? Emang bener kan?"

"Lo gak tau yang sebenarnya Gal,"

"Ya jelasin kak! jangan bikin gue jadi orang paling bego disini." Kata Galih sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Belum saatnya Gal,"

Galih tertawa. "Terus kapan? Oh apa selama ini gue bener? kalo perempuan itu cuma jal—"

PLAK

"Gue bilang jaga bicara lo Galih." Ujar Selena tajam setelah menampar adiknya.

"Lo emang beneran udah di hasut sama dia kayaknya ya kak? sampai segininya lo belain perempuan sialan itu."

"GALIH!"

"Gue belum selesai ngomong! GALIH!"

"Dasar adik gatau di untung!" Umpat Selena ketika melihat adik laknat nya itu pergi lagi keluar rumah.

Dan saat Galih melewati meja makan dia melihat pemandangan yang sangat membuat matanya sakit. Melihat sang ayah yang sedang makan dengan anaknya dari wanita lain serta istrinya yang sudah jelas itu bukan ibunya.

"Sayang ayo makan." Ajak Wanda lagi kepadanya.

"Gausah caper di depan bokap gue." Ucap Galih sinis yang membuat Wanda kembali terdiam.

"Galih!" Sentak Ginanjar.

"Apa? Papa mau belain dia lagi? kenapa sih semua yang ada disini belain dia?"

"Lo udah bicara apa sama keluarga gue hah? sampai semuanya berpihak sama perempuan kayak lo. Dasar pelakor!"

BUGH

"Anjing!" Umpat Galih kepada Angga yang baru saja memukul nya tadi.

"Kalo lo gak suka sama gue, setidaknya hargai orang tua gue." Ujar Angga.

"Gue memang diem. Tapi bukan berarti gue terima lo hina ibu gue dengan mulut sampah lo itu. Lo bisa hina gue gal, tapi enggak dengan ibu gue." Lanjut Angga kepada Galih yang kini tengah menahan amarahnya.

"Angga sudah nak, ibu gapapa." Kata Wanda sambil mengusap punggung anak nya.

"Gapapa apa nya bu? ibu pikir aku terima ibu di rendahin disini? sama anak kayak dia?" Angga menunjuk Galih.

"Jangan nunjuk gue sialan!"

"Udah cukup. Kalian jangan bertengkar lagi ibu mohon." Keduanya lalu terdiam.

Kemudian Galih memilih pergi dan meninggalkan rumah yang sudah tidak bisa lagi di sebut rumah.

******

"Bunda?"

"iya?"

"Bunda? Akhirnya bunda angkat telfon aku," Kata Alana senang, setelah sekian lama akhirnya dia bisa menghubungi ibu nya.

"Bunda, Ayah...."

"Ya saya sudah tau."

Alana mengerutkan keningnya kenapa nada bicara bunda berubah?

"Bunda kenapa? Ada yang bikin bunda kesel ya?" Tanya Alana kepada bunda nya di sebrang sana.

"Saya capek, bisa nanti lagi telfonnya?"

"Iya bunda, maaf kalo Alana ganggu."

"Ya."

Tut... tut ... tut ...

Sambungan telefon terputus begitu saja, bahkan Alana belum sempat bicara banyak. Alana belum bicara jika dia sudah mendapatkan pekerjaan. Alana belum bicara jika dia rindu dengan bunda. Alana juga belum bicara bahwa dia ingin bunda nya pulang.

"Bunda... Alana kangen bunda..."

*******

TBC

kapan lagi aku double up begini wkwkw

oh iya stay safe ya kalian! jangan lupa cuci tangan!!!

jangan lupa VOTMENT

see you🖤

ALANA(On going)Where stories live. Discover now