D U A P U L U H

552 35 8
                                    

Happy Reading!!!

Typo bertebaran!!!
__________________________________________________
___

Alana tidak pernah paham dengan yang namanya kehilangan sebab semasa hidupnya dia selalu menjaga semua nya untuk tidak pergi.

Alana juga tidak pernah hidup se susah ini sebab semasa hidupnya dia selalu di kelilingi oleh harta orang tua nya.

Sampai akhirnya semuanya hilang dalam sekejap. Alana tidak pernah menyangka semuanya akan terjadi sebab yang ia tahu hanyalah kebahagiaan.

Dan ketika semuanya terjadi perlahan Alana mengerti bahwa semuanya tidak pernah abadi di dunia, dia bisa kehilangan rumah dan hartanya hanya dalam hitungan menit, dia juga kehilangan sosok orang tuanya dalam beberapa hari, dia juga kehilangan teman yang dia miliki dalam sekejap, dan dia juga kehilangan sosok kekasihnya yang dulu.

Alana juga hampir tidak berfikir dia akan bekerja menjadi seorang pelayan kafe seperti ini. Karena hidupnya selalu bahagia.

Kini Alana mengerti kenapa seseorang harus menjadi pengamen untuk bisa makan dalam sehari. Bagaimana seseorang bekerja keras untuk mendapatkan jabatan yang dia inginkan.

Karena semua tidak semudah membalikkan telapak tangan, semuanya ada usahanya masing-masing dan semua nya tidak bisa di dapatkan dengan mudah.

Seperti saat ini, dia tengah berada di depan tempat peristirahatan terakhir Ayah nya.

Hal yang sangat tidak pernah Alana inginkan semasa hidupnya.

Alana rela jika harus hidup susah sepanjang hidupnya, tapi dia tidak bisa jika harus kehilangan ayah nya.

Bagi Alana Ayah adalah sosok pahlawan di hidup nya, hanya ayah yang membantu nya jika dia tidak di beri eskrim oleh sang bunda, hanya ayah yang rela tidak berangkat keluar kota hanya untuk menonton pertunjukan tari nya di sekolah.

Dan hanya ayah yang rela berjuang agar bisa melihat keluarga nya hidup dengan layak.

Hanya Ayah. Dan cuma Ayah yang bisa melakukannya.

"Aku dateng Ayah,"

Alana mengusap nisan sang Ayah lalu meletakkan buket bunga di atasnya.

Lalu pandangan teralihkan karena melihat makam Ayah nya yang sudah bersih.

Karena seingatnya terakhir dia kesini beberapa minggu yang lalu.

Sudah lama ya?

"Sebentar lagi aku lulus," Alana mulai bercerita. "Doain aku ya dari atas sana."

"Aku juga udah daftar beasiswa supaya bisa kuliah."

"Maaf kali aku baru bisa jenguk Ayah."

"Hampir satu tahun Ayah tinggalin aku,"

Setelah itu Alana kembali bercerita tentang keseharian nya sampai tidak terasa jika waktu sudah mulai sore.

lalu Alana memutuskan bangkit dan berjalan meninggalkan makam, sesaat Alana merasa ada yang memperhatikan nya dari jauh namun saat Alana berbalik tidak ada siapapun.

"Masa iya ada setan? Masih sore begini" Gumam Alana, "Ah bodo amat deh."

"Maafkan Mama nak.." Gumam seseorang yang sedari tadi memperhatikan Alana dari jauh.

*******

"Apa? Sudah di bayar semua?" Kening Alana mengkerut bingung merasa sangat aneh.

"Iya, Semuanya sudah di bayar sampai kamu keluar dari sekolah ini."

"Ibu tahu dia siapa?"

"Dia gak kasih tau dia siapa."

Aneh.

Siapa yang rela membayarkan semua tunggakan biaya sekolah nya?

"Kalo gitu terimakasih infonya bu."

"Sama-sama, sana kembali ke kelas."

Selepas dari ruang TU Alana masih merasa aneh, siapa yang rela membayar semua tunggakan biaya Alana yang sangat banyak itu? Bunga? seperti nya tidak mungkin ya walaupun Bunga banyak membantu dirinya dalam hal apapun tapi rasanya tidak mungkin, atau jangan-jangan Galih? tapi jika iya, kenapa? Apakah Galih meragukan kemampuannya dalam hal mencari uang?

Tapi sepertinya itu juga tidak mungkin.

Jadi siapa?

Bunda? Tapi sampai detik ini bunda tidak pernah sama sekali mengabari nya setelah kepergiannya waktu itu.

Tapi untuk siapapun dia, Alana sangat berterimakasih. Terimakasih karena orang itu setidaknya sudah meringankan beban yang ada di pundak Alana.

********

TBC

kira kira siapa yang bayar uang sekolah Alana?

jgn lupa VOTMENT

see you🖤

ALANA(On going)Where stories live. Discover now