E N A M

712 56 3
                                    

Happy Reading!!!

Typo bertebaran!!
____________________________________________________
____

Malam ini hujan deras mengguyur kota Jakarta. Di luar sana orang-orang dengan cepat mengeluarkan payung agar tidak terkena air hujan yang semakin deras, ada juga yang berlarian ke tepi minimarket, halte dan dimana saja tempat yang bisa di jadikan untuk berteduh.

Sedangkan Alana. Gadis cantik itu baru saja selesai memasak satu mangkuk mie rebus dipadukan dengan irisan cabai hijau yang sangat nikmat bila di makan ketika hujan seperti ini. Aroma asap yang berasal dari mie menguar menggugah selera.

Setelah berdoa dengan hati-hati Alana mulai menyantap semangkuk mie rebus itu.

"Emang mie rebus paling top deh!" Ujar Alana kepada dirinya sendiri.

Saat hendak kembali menyuap kembali tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar.

"Siapa yang dateng ya hujan deras begini?"

Dengan cepat Alana bangkit dari duduknya menuju pintu depan untuk mengetahui siapa yang datang.

"Si— Galih?" Ternyata orang yang bertamu itu adalah Galih.

"Kamu ngapain basah-basahan begini? Abis dari mana?"

Galih mendengus, tubuh nya sudah sangat kedinginan. "Bisa kasih masuk dulu ga? Dingin."

"Eh? Iya ayo masuk." Alana pun mengajak Galih masuk tak lupa kembali menutup pintu nya.

"Kamu duduk dulu disini. Aku ambil handuk sebentar." Alana menuju kamar nya untuk mengambil handuk.

Selagi Alana mengambilkan handuk untuk nya. Atensi Galih terpaku kepada semangkuk mie rebus yang aroma nya sudah menggoda sejak dari tadi.

Tanpa pikir panjang Galih langsung mengambil mangkuk tersebut dan mulai menyuap mie rebus yang sangat nikmat itu.

"Gila enak banget!" Gumamnya. Asal kalian tahu Galih sudah lama tidak memakan makanan instan satu ini.

"Gal—" mata Alana melotot ketika melihat Galih yang sedang asyik memakan mie rebus persediaan terakhirnya. Ingat! Terakhir. Karena Alana sudah tidak punya persediaan mie lagi:(

"GALIH ITU MIE AKU!" Pekik Alana kencang membuat Galih tersedak.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Galih terbatuk sembari memukul dada nya yang terasa sakit. Alana panik, dia jadi merasa bersalah telah berteriak pada lelaki itu. Dengan cepat dia menyodorkan segelas Ari hangat yang sudah dia siapkan untuk Galih.

"Nih minum dulu."

Setelah minum barulah Galih bisa bernafas lega, hampir saja dia mati karena tersedak.

"Lo kalo ngomong jangan ngagetin kek!"

"M-maaf.... Lagian kamu kenapa makan mie aku? Itu persediaan terakhir tau!"

"Hah? Eh? S-sorry.." Galih menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

Alana hanya tersenyum, "Nih ganti dulu. Aku cuma punya baju Ayah, semoga muat deh." Alana menyerahkan sebuah setelan baju dan handuk lalu di serahkan kepada Galih.

*****

"Kamu abis dari mana Gal, hujan-hujanan? Kalo sakit lagi gimana?"

"Sirkuit." Jawab Galih dengan mulut penuh. Iya setelah ganti baju lelaki itu pergi ke supermarket untuk membeli mie instan. Untung hujan nya sudah tidak sebesar tadi.

"Sirkuit? Kamu balapan lagi Gal?"

Galih mengangguk.

"Kamu tau kan balapan liar itu bahaya gaada yang ngawasin terus kalo kenapa-kenapa gimana? Aku udah sering bilang kalo jangan—"

ALANA(On going)Where stories live. Discover now