15. USAHA AARAV

15.6K 1.3K 135
                                    

15. USAHA AARAV

Fuck! Siapa yang udah bocorin rencana kita ke anak-anak Ascargo?!” tanya Gulzar pada seluruh anggota Agriose yang saat ini sedang berkumpul di dalam markas.

Hari ini kembali menjadi hari kegagalan dari Gulzar dan anggota Agriose. Padahal rencana ini sudah Gulzar siapkan dengan sangat baik dan matang-matang. Rencana ini tidak akan gagal jika tidak ada yang membocorkannya.

Alhasil polisi yang Gulzar telepon mengenai informasi tawuran di gang Burjo 45 mengetahui jika Gulzar memberikan informasi palsu. Untung saja Gulzar tidak di tahan atas pasal laporan palsu.

“Gue berani sumpah, Zar! Gak ada anggota kita yang berani bocorin rencana lo! Gue yakin ini ulah orang luar!” ucap Manuel.

“Kalau bener ini ulah orang luar. Gue jamin orang itu gak bakal gue lepasin!”

“Zar, rencana ini kita bahas gak cuma di dalem markas. Tapi juga di luar markas, salah satunya di gang Burjo 45. Di markas gue yakin cuma ada anggota Agriose. Tapi, di luar markas bisa jadi ada orang luar yang tau rencana kita. Apalagi di gang itu deket sama SMA Kalingga,” jelas Manuel dengan otak cerdiknya. Tidak salah Gulzar menjadikan Manuel sebagai wakilnya.

“Sekarang masalahnya gimana cara kita tahu siapa orang itu?!” tanya Gulzar sangat tidak sabar untuk mengetahui siapa orang kurang ajar itu.

“Gue baru inget, di gang Burjo 45 ada CCTV. Mungkin dari pantauan CCTV itu kita bisa tau siapa orang yang mencurigakan,” ujar Manuel.

“Cepet kasih gue rekaman CCTV tadi siang! Gue mau tau siapa orang yang udah berani hancurin rencana gue!”

****

Di meja makan hanya terdengar suara dentingan dari sendok garpu yang bersentuhan dengan piring kaca. Zayn dan Prasasti sama-sama diam. Zayn fokus memakan makan malamnya sedangkan Prasasti hanya memandangi makanannya. Selera makan Prasasti menghilang. Pikirannya cerai berai memikirkan apa yang sudah terjadi hari ini. Terutama mengenai Aarav.

“Lo gak bisa kenyang kalau cuma lihat makanan lo,” ujar Zayn yang sudah mengamati Prasasti sejak tadi.

“Gue gak laper,” balas Prasasti.

Not hungry or you are thinking about Aarav?” tanya Zayn menatap Prasasti tanpa ekspresi. Tetapi Prasasti hanya diam.

Zayn menghentikan aktivitas makannya. Di letakkan sendok dan garpu di atas piring dengan sedikit kasar sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring. Zayn meraih segelas air putih di samping piringnya lalu meminumnya sedikit.

“Lo udah cukup jauh berhubungan sama Aarav,” ujar Zayn.

“Gue gak ada apa-apa sama Aarav,” ucap Prasasti mengatakan hal sebenarnya.

You're lying!” ucap Zayn tidak mempercayai Prasasti. “Gue bisa lihat dengan jelas lo berdua makin deket!”

“Kalau pun gue ada hubungan sama Aarav. Apa urusannya sama lo?” tanya Prasasti.

Zayn meraih gelas kaca yang ia gunakan untuk minum tadi. Kemudian melemparnya hingga membentur dinding Mansion. Prasasti tahu suara pecahan dari gelas kaca itu pasti menimbulkan suara yang cukup bising. Tetapi tetap saja Prasasti masih tersentak karena suara pecahan itu.

“Apa lo udah lupa sama janji lo?!” tanya Zayn.

Tentu saja Prasasti tidak akan pernah melupakan ikrar antara dirinya dan Zayn. Sebuah janji yang akan selalu mengikat Prasasti dengan Zayn.

“Jauhin Aarav! Lo gak pantes dekat sama siapapun!” ujar Zayn.

“Kenapa lo benci banget sama gue Zayn?” tanya Prasasti.

Aarav's (TAMAT)Where stories live. Discover now