44. PERJANJIAN MASA LALU

9.2K 918 51
                                    

44. PERJANJIAN MASA LALU

Lo tau? Bokap lo sebelum mati punya banyak utang sama gue dan itu belum di bayar sama sekali,” ujar Zayn sambil menatap tajam seorang gadis yang berdiri di depannya.

Aku tau, aku bakal coba buat ngelunasin semua utang papa aku sama kamu,” ucap Prasasti padahal dalam dirinya ragu apakah bisa melunasi utang-utang papanya pada Zayn.

Zayn tertawa meremehkan. “Lo mau ngelunasin semua utang bokap lo yang jumlahnya miliaran?

Iya, aku pasti lunasin semuanya. Tapi, aku butuh waktu,” ujar Prasasti.

Berapa waktu yang lo minta? Setahun? Seabad? Atau sampai kiamat? Sampai kapanpun lo nggak akan bisa lunasin semua utang bokap lo itu!

Aku pasti bisa bayar semua utang papa aku ke kamu,” ucap Prasasti dengan yakin.

Lo ngomong pake otak apa enggak? Sebelum lo ngomong kaya tadi. Lihat dulu kemampuan lo! Bayar rumah sakit aja lo masih ngutang sama gue. Nggak usah sok-sok'an mau bayar semua utang bokap lo!” ucap Zayn.

Prasasti terdiam, ia sadar akan kemampuannya. Bisa apa dia? Di usianya yang 15 tahun ini. Prasasti tidak mungkin akan bekerja dan mendapatkan uang sebanyak miliaran dengan waktu cepat. Jangankan untuk uang miliaran, untuk uang ratusan juta saja Prasasti rasanya tidak mungkin. Mau menggadaikan rumah untuk pinjaman? Rumah Prasasti bahkan harganya tidak sampai menyentuh angka 1 miliar.

It's all impossible! Right?” ujar Zayn, seakan tau apa yang sedang dipikirkan oleh Prasasti saat ini.

Diamnya Prasasti membuat Zayn menyeringai penuh kemenangan. Zayn mengambil sebuah berkas dari dalam laci meja kerjanya. Lalu melemparkan berkas itu di atas meja tepat di hadapan Prasasti.

Apa ini?” tanya Prasasti bingung.

Surat perjanjian. Lo harus tanda tangan!

Surat perjanjian apa?

Di situ tertulis, kalau lo nggak bisa lunasin semua utang bokap lo, sampai umur lo 17 tahun. Berarti lo wajib tunangan dan nikah sama gue setelah lo lulus SMA. Di situ juga tertulis, selama lo nggak bisa lunasin utang-utang bokap lo. Lo nggak boleh ngelakuin sesuatu atau memutuskan sesuatu tanpa seizin gue. Apapun itu! Termasuk urusan dalam menjalin hubungan sama seseorang! Lo juga nggak boleh kasih tahu siapapun tentang surat perjanjian ini. Tapi lo tenang aja, selama lo terikat perjanjian ini. Gue bakal tanggung semua biaya hidup lo dan Salwa,” jelas Zayn.

Kalau lo nggak bersedia buat tunangan dan nikah sama gue sesuai surat perjanjian ini. Salwa bakal masuk penjara,” lanjut Zayn.

Enggak! Aku enggak mau tanda tangan surat itu! Kenapa harus kak Salwa yang di penjara?” bingung Prasasti.

Karena Salwa anak tertua. Dia yang harus tanggung jawab!” balas Zayn.

Tapi, kondisi kejiwaan kak Salwa lagi terganggu. Nggak mungkin dia masuk ke penjara,” ujar Prasasti mengingat mental Salwa tidak stabil seminggu ini.

“Nggak ada yang nggak mungkin di dalam surat perjanjian ini. Semuanya bisa terjadi sesuai yang gue mau!”

“Kalau aku nanti enggak bisa bayar utangnya. Kenapa kamu enggak penjarain aku aja?” tanya Prasasti.

Kenapa? Lo nggak mau tunangan sama gue? Don't you love me, sebelum tragedi itu terjadi. Lo juga calon tunangan gue sebelumnya. Apa bedanya?” tanya Zayn, tidak mengerti dengan perubahan sikap Prasasti.

Aarav's (TAMAT)Where stories live. Discover now