47. RAHASIA ZAYN

10.8K 1.1K 429
                                    

WARNING

1. Bacanya hati-hati ya! Biar ngerti

2. Partnya panjang banget hampir 4 ribu kata jangan sampai bosen oke?

3. Sudah siap tau semua rahasianya?

4. Mau tanya nih, kalian tim Aarav atau tim Zayn?


47. RAHASIA ZAYN

“Silahkan, kalau lo mau bongkar rahasia gue ke Prasasti. Gue punya segalanya, apa aja bisa gue lakuin buat dapetin Prasasti. Apapun itu!” ucap Zayn terdengar seperti tantangan untuk Salwa.

“Oh ya? Buktiin aja ucapan lo nanti, Zayn,” tantang Salwa seperti meremehkan ucapan Zayn.

“Lo yakin? Setelah Prasasti tau rahasia lo ini. Dia nggak akan pergi dari lo?” tanya Salwa.

Zayn tampak berpikir. Sejujurnya, Zayn sendiri takut kalau Prasasti benar-benar akan membencinya dan pergi menjauh darinya setelah tahu tentang rahasia terbesarnya.

“Gue punya harta sama kekuasaan. Apa aja bisa gue lakuin. Termasuk dapetin Prasasti! Gue nggak akan pernah mau lepasin dia buat siapapun!” kata Zayn menyombongkan diri.

“Lo harus inget prinsip gue! Apapun yang udah jadi milik Zayn! Nggak akan pernah bisa jadi milik orang lain. Prasasti milik gue! Camkan itu!” ucap Zayn tak terbantahkan.

“Gue jadi inget sama seseorang. Siapa namanya—” Salwa berusaha mengingat nama seseorang.

“Oh gue inget sekarang! Aarav Denta Karanva. Dia juga cinta mati sama Prasasti kan? Gue denger dia juga punya harta sama kekuasaan. Lo yakin dia nggak bakal bisa rebut Prasasti dari lo?” tanya Salwa berusaha Menggoyahkan keyakinan Zayn.

“Kak Salwa?” suara dari arah pintu utama Mansion Zayn membuat Zayn serta Salwa yang sedang berbicara langsung menoleh pada suara itu berasal.

Prasasti baru saja tiba di Mansion Zayn. Tetapi, Prasasti tidak datang sendiri. Ada Aarav yang ikut bersamanya. Karena tadi, Aarav berjanji akan membantu Prasasti untuk mencari Salwa. Prasasti tersenyum melihat Salwa sudah ada di Mansion. Tapi, berbeda dengan Zayn yang justru khawatir karena kedatangan Prasasti. Salwa menarik sebelah senyumnya ketika melirik Zayn yang tampak cemas.

Prasasti langsung berlari menuju Salwa dan memeluknya erat. “Kak Salwa kemana aja? Aku nyariin Kakak dari kemarin? Kak Salwa nggak kenapa-kenapa kan?” tanya Prasasti.

“Lepas!” Salwa langsung mendorong Prasasti agar melepaskan pelukannya. Karena dorongan Salwa yang terlalu kuat hingga membuat Prasasti hampir terjungkal ke belakang. Untung saja dengan sigap Aarav menangkap tubuh Prasasti yang hampir terjatuh.

“Sas, kamu enggak papa?” tanya Aarav khawatir.

Prasasti menggeleng. “Aku nggak papa,” jawab Prasasti sambil membenarkan posisi tubuhnya.

Prasasti tersenyum pada Salwa. Prasasti masih mengira jika Salwa masih mengalami gangguan mental. Jadi, Prasasti hanya tersenyum pada Salwa seperti biasanya.

“Kak Salwa udah makan? Mau aku buatin makanan?” tanya Prasasti sangat peduli dengan Salwa.

“Nggak perlu!” ketus Salwa.

Prasasti merasa ada keanehan dengan Salwa. Salwa merespon ucapannya dengan sangat baik. Seperti orang normal biasanya. Tidak hanya Prasasti, Aarav sendiri pun merasa jika Salwa sehat-sehat saja.

“Kak Salwa?” panggil Prasasti lagi.

“Lo pasti bingung kan sama perubahan sikap gue sekarang?” tebak Salwa, menatap sinis Prasasti.

Aarav's (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin