16. ACT OF SERVICE

14.1K 1.2K 143
                                    

16. ACT OF SERVICE

“Udah berapa kali gue bilang?! Jauhin Aarav! Lo tuli atau gak paham, hah?!” tanya Zayn dengan emosi menggebu-gebu.

“Gue paham,” jawab Prasasti.

Awalnya Prasasti tidak ada niat untuk datang ke Mansion Zayn. Tetapi, tiba-tiba Zayn menghubungi Prasasti untuk datang ke Mansion. Ketika Prasasti sampai di Mansion, Zayn langsung melampiaskan kemarahannya pada Prasasti. Di sisi lain, Prasasti bertanya-tanya bagaimana Zayn bisa mengetahui kalau hari ini dirinya pergi bersama Aarav.

“Kalau lo udah paham, lo gak mungkin deket-deket sama Aarav lagi!” ujar Zayn menatap tajam Prasasti di hadapannya.

“Terus mau lo apa, Zayn? Apa salahnya kalau gue deket sama Aarav?” tanya Prasasti. Jika Zayn menjawab karena tidak ingin Prasasti memiliki teman ataupun bahagia. Prasasti yakin bukan itu jawaban sebenarnya. Ada sesuatu yang di sembunyikan Zayn.

“Jelas salah! Gue gak mau lo deket sama siapapun! Whoever it is!” tegas Zayn.

“Kadang gue mikir, sikap lo kayak orang yang lagi cemburu, Zayn.”

“Lo berpikir gue cemburu? Kalau emang gue cemburu kenapa?” tanya Zayn.

Prasasti tertegun mendengar penuturan Zayn. Setelah kejadian kelam itu bagi Prasasti rasanya sangat tidak mungkin Zayn bisa bicara seperti ini.

“Gue cemburu lo deket sama Aarav!” kata Zayn memperjelas lagi ucapannya.

Prasasti hanya bisa terdiam. Tidak tahu harus berkata apa. Lidahnya di rasa kelu bahkan hanya untuk mengucap satu kata tidak bisa.

“Kadang gue sendiri juga bingung. Kenapa gue harus cemburu waktu lo deket sama Aarav,” ucap Zayn lagi.

Prasasti menggelengkan kepalanya tidak percaya. “Gak mungkin orang kayak lo cemburu.”

Satu hal yang Prasasti ketahui ialah Zayn sangat membencinya. Jika Zayn cemburu Prasasti dekat dengan Aarav. Atas dasar apa Zayn cemburu? Cinta? Tetapi sikap Zayn pada Prasasti lebih mencerminkan orang yang memiliki dendam.

“Sekeras-kerasnya sikap gue ke lo. Gue gak bisa bantah satu fakta,” ujar Zayn membuat Prasasti bingung.

“Gue gak ngerti maksud lo, Zayn.”

“Lo mau tahu maksud gue?” tanya Zayn.
Langkah kaki Zayn maju beberapa langkah, menghapus jarak yang tersisa antara dirinya dan Prasasti.

Zayn mendekatkan wajahnya pada wajah Prasasti. Kemudian Zayn mencium pipi kanan Prasasti. Sontak Prasasti di buat terkejut atas tindakan Zayn itu.

I am falling in love with you, Sas. Gue harap lo masih inget sama janji lo,” ucap Zayn menatap serius Prasasti.

****

Di kantin SMA Kalingga, Prasasti duduk sendirian dan diam dengan pikiran yang masih terhubung pada kejadian kemarin malam. Ucapan Zayn padanya seakan-akan tidak ingin meninggalkan ruang dalam pikiran Prasasti. Entah ini bagian dari rencana Zayn untuk balas dendam atau bukan. Prasasti tidak tahu.

Di tengah lamunannya, Prasasti terkesiap kala mendapati ada rice bowl di depannya. Prasasti menoleh ke sisi kirinya di mana berdiri seorang laki-laki yang beberapa saat lalu memberinya rice bowl tersebut. Laki-laki itu adalah Aarav.

“Ayo makan,” ucap Aarav lalu duduk di kursi kosong yang ada di samping Prasasti. “Gue mau makan siang bareng lo.”

Tidak hanya membelikan Prasasti rice bowl. Aarav juga membeli satu rice bowl untuk dirinya sendiri. Di bukanya penutup rice bowl tersebut, lalu Aarav mulai memakannya dengan lahap. Aarav memang belum sempat sarapan tadi pagi karena buru-buru berangkat ke sekolah.

Aarav's (TAMAT)Where stories live. Discover now