bonchap

5.4K 476 10
                                    

Happy reading

Renjun POV

Saya memandang nya dari tempat duduk Saya, sekarang Saya hanya bisa memandangnya, tidak memiliki keberanian untuk mendekatinya setelah apa yang Saya lakukan padanya.

"Kamu bahagia kan" Saya melihat Hana yang tertawa lepas sedang bercanda dengan Jaemin, seharusnya dari awal Saya membiarkan mereka berdua bersama.

Puk

"Ren" Saya menengok begitu ada yang menepuk pelan bahu Saya, itu Hina, bukankah Dia pindah ke Jepang, lalu kenapa Dia di sini.

"Jaemin keliatan bahagia" Saya masih menatap kaget pada perempuan ini, kenapa tiba tiba.

"Biasa aja sih liatin nya, Gua balik lagi ke Bogor, Ayah Gua pindah tugas lagi" Saya mengangguk dan kembali menatap Hana dan Jaemin.

"Jadi Kamu ga pindah gara gara Yangyang ataupun Jaemin? " Hina tertawa geli mendengar ucapan Saya.

"Kaga lah, Gua pindah gara gara Ayah Gua dapet tugas di Jepang, mereka aja salah paham" Saya mengangguk.

"Gua mau ketemu Jaemin, ikut ga? Gua liat dari tadi Lu ngeliatin cewek itu mulu" Saya tidak menjawab pertanyaan Hina, tetapi gadis itu langsung menarik Saya untuk ikut ke sana.

Ini buruk, Saya harus bertemu dengan Hana, Saya tidak mau, kalau Saya menyakiti Dia lagi bagaimana.

"Jaemin" Jaemin yang sedang tertawa bersama Hana terdiam begitu melihat Hina di belakang nya bersama dengan Saya.

"Hina, kok di sini? " Hina tersenyum dan menghampiri Jaemin.

"Iya nih, Ayah pindah tugas lagi ke Bogor, apa kabar?" ok mereka mengobrol melupakan Saya dan Hana yang saling pandang dengan canggung.

Saya rindu Dia, terkadang Saya ingin berada di posisi Jaemin yang dengan mudah nya membuat Dia tersenyum.

Namun sekali lagi, Saya tokoh antagonis di sini, setelah menyakitinya Saya mengharapkan Dia kembali, kurang bodoh apalagi Saya.

Sekarang? Saya hanya bisa menjaga Dia dari kejauhan, memandang senyun manis itu dari kejauhan, segala sesuatu Saya lakukan dari kejauhan.

Terlalu takut untuk mendekati nya kembali, Saya takut luka yang Saya buat akan kembali terbuka jika Saya muncul di hadapan nya.

Dan sekarang Saya ada di hadapan nya, Dia yang terlihat biasa saja sedangkan Saya yang benar benar tersiksa.

Jika di fikir fikir, Saya hanya melakukan hal hal kecil pada nya, seperti mengembalikan botol nya yang tertinggal di kelas, Saya mengantarkan nya ke rumah nya tanpa sepengetahuan Diri nya.

Sekarang Saya hanya memandang miris padanya yang sedang mengobrol dengan Hina dan Jaemin.

"Saya harus kembali ke kelas, selamat datang kembali Hina, Saya duluan Jaem" Saya pergi sebelum mereka membuka suara mereka, sungguh Saya tidak bisa menahan nya jika terlalu lama di sana.

Saya pergi ke atap sekolah, entah sejak kapan ini menjadi tempat favorit Saya akhir akhir ini, menikmati angin yang menerpa wajah Saya dan perasaan tenang jauh dari hiruk priuk di bawah.

prince | Huang RenjunWhere stories live. Discover now