[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCT

#16 ; They're NCT

Kyra dan yang lain sudah tiba di bandara. Taeil menotis keberadaan sebuah pesawat pribadi yang terparkir rapi landasan pacu yang sama. Ia mengenali dengan jelas pemilik pesawat itu, karena pesawat itu adalah hadiah darinya.

"Mereka udah sampe," gumam Taeil sambil memasang kacamata hitamnya.

Mereka pun dijemput dengan sebuah limousin dan melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman Jaehyun.

•••

"Dimana kita bakal nyari Si Johnny itu?" Tanya Hendery.

"Aneh-aneh aja lagian, ngapain coba Si Johnny itu pake segala disuruh ditarik kerumah. Padahal Si Donghyuck itu lebih gampang," celoteh Yangyang  yang kini sudah duduk di pinggir mobil mewahnya.

"Mungkin Johnny berharga buat madam," sahut Xiaojun asal.

"How about us? Kita selalu ngelaksanain yang dia suruh, sedangkan Johnny? Dia selalu nolak dan sekarang dia kabur terus kita disuruh nyari, sialan." Gerutu Hendery.

Xiaojun menghela nafasnya, "Yang, coba lo lacak nomor Johnny."

"Dia ngebuang hape-nya di sekitaran Cleveland." Jawab Yangyang, tepat sedetik setelah Xiaojun menyelesaikan kalimatnya.

Xiaojun menatap Yangyang, "tanpa lo suruh, ide itu juga muncul pertama di otak gue," sambung Yangyang.

prang!

Hendery melempar pisau tajam yang baru diasahnya ke permukaan beton itu. Ia bangkit dan berjalan menuju pintu keluar basement.

"Mau kemana lo, Hen?" Tanya Xiaojun.

"Tidur."

"Bentar, gue ada informasi buat lo semua. Mending kesini dulu," ujar Yangyang yang sedari tadi berkutat dengan laptopnya.

Dengan malas, Hendery kembali berjalan mendekat ke arah Yangyang. Begitu Xiaojun dan Hendery sudah berada di sekitarnya, Yangyang segera membuka file tempat ia menyimpan informasi yang ia maksud.

Tampaklah foto-foto anggota NCT127 yang diambil secara diam-diam, juga hasil rekaman CCTV di lingkungan umum. Yang janggal, Yangyang menambahkan sebuah lingkaran warna kuning di area tubuh anggota NCT 127.

"Lo liat kan, lingkaran kuning ini? Nah, ini satu foto paling jelas," kata Yangyang lalu menekan video Jungwoo.

Pria itu terlihat biasa saja, sedang menunggu lift naik hingga sampai ke lantai tujuannya.

"Perhatiin lingkaran kuning. Nah, liat kan pin itu? Yang dijepit di jas-nya?"

Xiaojun mengangguk, sedangkan Hendery masih tak berminat. Apa yang salah dengan pin?