#27 ; Suspicious

5.2K 884 46
                                    

btw, kusenank wayv menang award gengs. terharoe dengan sangad amat sangad saia tuh. wayv mulai dikenal dunia, aye👑💚

asik, reuni mendekat gengs~~

mau di ff ini atau di real life, doakan ot21 SECEPATNYA, terutama di real life :") tapi pernah ga sih, kalian mikir kalau ternyata mereka udah pernah satu ruangan bareng?

21 orang itu? wkwkwkw lopyu💚

Setelah mendarat di Bandara Internasional New York, Jeno, Jaemin, dan Renjun langsung di arahkan ke jalur khusus di bandara

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Setelah mendarat di Bandara Internasional New York, Jeno, Jaemin, dan Renjun langsung di arahkan ke jalur khusus di bandara. Mereka di jemput oleh jemputan khusus dari Keluarga Zhong, ya Keluarga Chenle, atas permintaan dari Ningning.

Sesampainya di depan mobil, pintu dibuka dari dalam, Jeno mendapati adanya seorang pria yang duduk di jok paling belakang. Ini hal yang tidak biasa, karena biasanya jika dijemput oleh pengada acara, jok belakang selalu dikosongkan.

"Ehm... maaf, anda siapa?" Tanya Jeno, curiga.

"Tenang tuan, dia adalah bodyguard yang menjaga di mobil yang sama untuk sisi belakang." Jelas salah seorang bodyguard disana.

Jeno mengangguk paham, kemudian masuk dengan ragu. Karena kursi di tengah hanya untuk dua orang, jadilah Jeno duduk bersama seseorang itu.

Suasana cukup menyeramkan, dan sedikit tidak nyaman. Jeno juga anehnya merasakan degup jantungnya yang berdetak cepat. Pakaian bodyguard ini juga sangat berbeda.

Bodyguard yang lain, memakai kemeja hitam, dasi merah, dan jas merah. Namun berbeda dengan bodyguard di samping Jeno. Ia memakai pakaian serba hitam; hoodie hitam, masker hitam, topi hitam, celana hitam, bahkan sepatu hitam.

"Kenapa diem aja? Bukannya kalian temenan?" Tanya orang tersebut, tiba-tiba tanpa melepas masker di mulutnya.

"Eh...?" Jeno menoleh kaget.

"Kenapa kaget gitusih? Kita juga temenan kan?" Ucapnya lagi.

"Maksudnya? Lo siapa?" Tanya Jaemin, menoleh ke belakang.

"Lah gueㅡoh iya, gue make masker sama topi." Ucap orang tersebut, kemudian melepas topi serta maskernya.

Seisi mobil langsung syok, "CHENLE !!"

"HALOW MASBROO!" Balas Chenle, lalu mereka saling berpelukan. Walau sulit, tapi mereka tetap tertawa senang.

"Sumpah gue kira lu pengantar misi anjir," kata Jeno setelah melepas pelukan.

Chenle mengerutkan alisnya, begitu juga Jaemin. "Misi? Maksudnya?"

"Ya... kita 'kan pernah jadi mafia. Kirain aja gitu, Ketua Choi alias mertua gue gitu ya, ngasi misi dadakan ke gue yang ternyata nyuruh gue buat jemput Kyra. Yang ternyata diculik ama penjahat, ea," Gelak Jeno.

Jaemin hanya mengerlingkan matanya, "Kyra mulu Kyra, nanti dilupain Kyra aja, nangis lo." Kata Jaemin, Jeno menyahutnya dengan mencibir bangga.

Chenle yang memerhatikan itu hanya tertawa, "gue gak nyangka loh, abang-abang gue diundang ke acara ulang tahun adek gue." Kata Chenle.

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTOnde histórias criam vida. Descubra agora