#45 ; Will We Gonna Make It?

3.8K 587 145
                                    

Setibanya di pintu yang dimaksud Xiaojun, Jeno segera membukanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setibanya di pintu yang dimaksud Xiaojun, Jeno segera membukanya. Namun malang, pintu itu tak kunjung dibuka.

"Anjir, dikunci??" Gerutunya. "Ini kebakaran, kenapa pintunya malah dikunci?" Tanyanya.

Kun menggeleng, "mungkin ada yang sengaja ngunci, nahan kita biar gak keluar?" Terkanya.

Jeno segera melihat sekeliling, dan menemukan jendela. Ia melihat keluar jendela itu, ternyata pintu utama harus dilewati oleh tangga terlebih dahulu. Sehingga membuat jendela itu lebih tinggi dari daratannya.

"Kita cari barang buat mecahin kacanya," kata Jeno pada Kun.

"Yaiya pake barang, emang mau pake badan kita??" Tanya Kyra, bingung.

"Biasanya kita gitu," sahut Kun dan diangguki Jeno. Kemudian keempatnya mencari benda berat yang sekiranya mampu memecahkan kaca itu.

Bingo. Sebuah meja berbahan dasar kayu di pojok ruangan. Kun menghela nafasnya, "itu bakal berat banget."

"Sikat berempat, ayo!" Ajak Jeno, dan Kyra serta Casey pun turut membantu membawa meja kayu tersebut keluar melalui jendela yang dikunci.

prang!

Kaca itu pecah, Jeno segera memperluas pecahan kaca itu, hingga tempat mereka keluar jadi lebih luas. Ia juga melihat ke bawah, lumayan berbahaya.

"Bang, dibawah ada meja yang kita lempar tadi, badan lo bisa remuk kalau salah jatuh." Kata Jeno.

Kun melihat sekelilingnya, dan ia temukan gorden panjang yang menutupi jendela itu. Ternyata, Jeno melihat hal yang sama.

"Kita sobek gorden itu, terus kita iket, dan jadiin tali pegangan turun ke bawah sana." Titah Kun, semuanya mengangguk dan segera menarik gorden tersebut sebelum api membakarnya.

...

"Dimana pintunya??" Tanya Taeyong, merasa kalau seharusnya mereka sudah tiba di tujuan.

Hendery menemukan pintu yang ia cari, dan segera menendang kaca pintu tersebut, yang menampilkan keadaan kolam renang di luarnya. Semuanya pun segera keluar dari dalam rumah yang mulai terbakar itu.

Apalagi sisi belakang rumah, yang menjadi titik pertama ledakan. Beruntung kolam renang tidak Yangyang jadikan sasaran, maka Hendery dan yang lainnya takkan temukan kebebasan seperti ini.

"Itu bukannya bisa di dorong?" Tanya Doyoung pada Hendery.

"Iya, kalau gak dikunci. Seseorang sengaja ngunci," jawab Hendery.

Mereka meletakkan Jaehyun di sebuah kursi panjang yang biasanya ada di kolam renang. Setelahnya segera melepas kemeja Jaehyun untuk melihat lukanya.

"Ini harus diperban. Cepet, sobek baju atau apalah! Sekedar buat nahan darahnya!" Kata Taeyong sambil berusaha merobek kemejanya.

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTWhere stories live. Discover now