(IND) Chapter Twenty Two - The Doomsday

670 55 69
                                    

Singto sedang terbaring sakit di ranjang di apartment Joss. Ming memberinya sebutir Antipiretic untuk menurunkan panas dan menyuruhnya meminumnya sebelum tidur. Ia juga menyiapkan sop dan bubur di dapur sebelum keluar rumah, dan meninggalkan note untuk Joss agar membangunkan Singto untuk makan.

Ming juga tidak lupa mematikan AC dan menyelimuti tubuh Singto dengan selimut tebal agar efek obat bisa bekerja dengan sempurna.

Ming bekerja part time di bar setelah Singto memaksanya mengundurkan diri dari Kong Il, dan sedang belajar meracik minuman dari seorang bartender.

Joss pulang satu jam kemudian dan membaca note yang di tinggalkan oleh Ming, lalu segera memanaskan makanan dalam microwave sambil mandi.

Joss keluar dengan mengenakan bathrobe dan menuju ke dapur untuk mengeluarkan makanan dari microwave, matanya tidak sengaja melirik segelas minuman di atas counter dan membaca note di dekatnya.

"Minuman racikan terbaruku, silahkan dicoba dan berikan komentar!"

Joss tersenyum dan mencobanya sedikit, lalu mengangguk memberi respon posistif sebelum menghabiskannya.

Setelah itu, ia membawa nampan makanan ke kamar, meletakkan nampan di meja dan hendak membangunkan Singto untuk makan. Namun betapa kagetnya ia saat melihat Singto menggeliat kepanasan, namun kesulitan membuka selimutnya karena Ming membalutnya seperti kepompong dan hanya menyisakan kepala.

Joss segera meraih remote AC dan menyalakannya, kemudian berjalan ke ranjang dan membantunya membuka selimut.

Mata Joss terbelalak kaget seketika, melihat Singto tidak mengenakan apapun di bawah selimut, Joss menelan ludahnya berat, lalu menurunkan selimut hingga ke pinggang.

Seluruh tubuh Singto basah oleh keringat, melihat itu Joss pun segera mencari handuk dan membantunya mengelapnya.

Jantung Joss berdegup kencang dan kini giliran dirinya yang mengeluarkan keringat, bukan hanya karena gugup namun ia merasa bagian tertentu dari tubuhnya seakan bereaksi dan pandangan matanya tampak berbayang sesaat, namun ia mencoba untuk fokus.

Tatapan mata Joss terpaku pada bibir Singto, lalu tanpa sadar ia menurunkan kepalanya perlahan menempelkan bibirnya dan melumat bibir pujaan hatinya, sementara tangannya bergerak dari bahu dan turun kebawah mengelus dan membelai kulit telanjang Singto.

Dari bibir, Joss bergerak ke dagu, leher dan berhenti di putingnya, sementara tangannya bergerak turun, masuks ke dalam selimut dan tanpa sadar memijat bagian sensitive di bawah, membuat Singto mengeluarkan erangan pelan.

Bibir Joss menikmati hidangan pembuka selama beberapa saat, kemudian berhenti seketika dan menoleh melihat tubuh bagian bawahnya sendiri, dimana batangnya mengalami ereksi dengan sendirinya, jantungnya berdegup kencang, namun perasaannya seakan melayang.

Joss pun kembali menggerakkan tangannya mengurut batang Singto dengan gerakan ke atas dan ke bawah, disaat bersamaan ia juga memijat miliknya sendiri.

Setelah beberapa saat, ia segera menanggalkan bathrobenya dan memposisikan dirinya di atas Singto, menempelkan tubuh mereka dan kembali mengulangi seluruh proses foreplay dari ciuman hingga menikmati pop sickle.

Darahnya seakan berkumpul di satu titik, dimana ia sudah tidak tahan ingin menyalurkan hasratnya yang ia tahan selama ini. Joss mengangkat kedua kaki Singto dan membukanya lebar, mengatur posisi nyaman sebelum memasuki territory pribadi Singto tanpa ijin.

Singto tampak meringis kesakitan, melihat itu Josss seraya meraih batangnyanya dan mengocoknya untuk menyamarkan rasa sakit.

Tidak butuh waktu lama, ia akhirnya berhasil menyatukan dirinya dengan sang pujaan hati dan memandangi wajah Singto dengan perasaan bahagia yang tidak terlukiskan.

(IND - ENG) Lovely, New Year Gift 2 (THE END)Where stories live. Discover now