#18

3.6K 112 14
                                    

"Apa kau sudah gila Marcel? Kau akan membahayakan dirimu sendiri!" pekik Anna.

Namun Marcel malah tertawa dengan kencang, "Tidak Anna, kau yang sudah gila, karena sudah nekad untuk datang, dan menemui monster itu!" pekiknya sambil menunjuk ke arah Count.

Tapi Count Dracula hanya terdiam, dan mengukirkan sebuah senyuman, yang mengerikan. Lalu ia segera mengangkat tangannya, dan pada saat itu pula, langsung terdengar suara lolongan serigala, yang jumlahnya banyak. Suara itu seolah-olah muncul, saat Count mengangkat tangannya, sama benar dengan musik dari suatu orkes besar, yang langsung mulai, dengan terangkatnya tongkat di tangan dirigen.

Anna dan Marcel yang mendengarnya pun, sangat terkejut dan langsung menoleh ke sekitar. Dan semakin lama, suara itu terdengar semakin keras dan nyaring.
Lalu tiba-tiba segerombolan serigala datang menyerbu, bagaikan air yang menerobos keluar dari bendungan yang terbuka, lalu mereka menghambur dan berlari mendekati Marcel yang berdiri di sana.

Marcel yang melihat hal tersebut sangatlah terkejut, karena kini ia sudah dikepung oleh binatang-binatang itu. Mereka menatap Marcel dengan tatapan yang marah, sambil memperlihatkan gigi-giginya yang putih, dan lidah merah yang terjulur keluar, ditambah dengan anggota tubuh berotot dan bulu yang tebal.

Sedangkan Anna hanya terdiam, karena ia sudah tahu apa yang akan terjadi pada temannya itu. Namun dilubuk hatinya, ia sangat takut saat membayangkan apa yang akan terjadi pada Marcel setelah itu. Tapi tak ada yang bisa ia lakulan, selain diam dan memperhatikannya dari kejauhan.

"Pergi! Jangan dekati aku!" ujar Marcel sambil memberikan gerakan dengan kedua tangannya, dan menyuruh segerombolan binatang itu untuk pergi.

Namun mereka tak bergeming, dan terus berjalan mendekati Marcel dengan tatapan yang membelalak liar.

"Anna, tolong aku!!!" pekik Marcel sambil menoleh ke arah Anna.

Dan kini serigala-serigala itu sudah sangat dekat dengan Marcel, dan bersiap untuk menerkamnya.

Tapi tiba-tiba Anna berteriak, dan langsung menutup wajahnya, dengan kedua telapak tangannya, "Tutup pintunya!".

Lalu Count menyingkir dari ambang pintu, dan dengan satu ayunan tangannya yang kuat, Count membanting pintu itu hingga
tertutup. Palang pintu pun terpasang kembali ke tempatnya, dengan bunyi yang amat nyaring, hingga menggema ke seluruh ruangan.

Pada saat itu, Anna baru tahu bahwa akan sia-sia, jika berjuang melawan Count, dengan sekutu-sekutu seperti itu di bawah perintahnya. Anna atau siapa pun, tak akan bisa berbuat apa-apa. Dan mungkin, jika waktu itu Anna tetap berusaha untuk melarikan diri dari Count, maka ia akan bernasib sama seperti Marcel.

Lalu suaranya Marcel sudah tak terdengar lagi, yang terdengar hanyalah suara serigala-serigala itu, yang sedang berebut makanan. Tak lama kemudian, binatang-binatang itu pergi lagi, satu demi satu, sambil menjilat-jilat lidah.

Sedangkan Anna masih terdiam, dan mematung dengan ditemani oleh Count, yang berdiri di sebelahnya. Dengan perlahan Anna membuka wajahnya, dan nampaklah Count yang sedang memperhatikannya, disertai dengan sebuah senyuman diwajahnya, lalu ia berkata, "Apakah sekarang anda sudah merasa lega, Anna? Karena seseorang yang ingin membunuh saya sudah tiada, ia sudah habis tak tersisa, dimakan oleh segerombolan serigala tadi".

Dengan masih merasa takut, Anna mengganggukkan kepalanya dengan pelan, bahkan ia belum bisa berkata-kata, dan masih teringat pada kejadian tadi, yang menimpa Marcel. Dan untung saja ia berbohong pada Axell, kalau ia mengatakan hal yang sebenarnya pada kakaknya itu, mungkin Axell juga akan bernasib sama seperti Marcel, dan tentu Anna tak ingin hal itu terjadi.

Lalu Count mengajaknya untuk ke kamar tidurnya Anna, dan menyuruhnya untuk beristirahat.

Setelah sampai di depan kamar tidurnya Anna, Count segera membukakan pintunya, dan membungkukkan tubuhnya, lalu ia berkata, "Selamat tidur Anna, semoga anda bermimpi indah. Dan sekarang sudah tak ada yang anda takutkan lagi, bukan?".

Anna pun mengganggukkan kepalanya dengan pelan, sebenarnya ia masih begitu shock atas kejadian tadi, dan untunglah ia tak melihatnya, "Terima kasih, sekarang aku jadi merasa sedikit lega, karena kau sudah aman, dan sekarang aku sudah yakin, kalau tidak ada satu pun, yang bisa melukai ataupun membunuhmu" ujarnya.

Lalu Count mempersilahkannya untuk masuk ke dalam, dan Anna pun hanya menurut saja. Dan kemudian Count menutup pintunya kembali, dan beranjak pergi dari sana.

















To be continue. . .

The Immortal Love [COMPLETE]Where stories live. Discover now