[1]

16.7K 1.8K 106
                                    

Aku sangat berterima kepada diriku karena telah menyelesaikan ujian nasional dengan baik, membuatku hanya perlu menunggu pengumuman untuk itu. 

Berbicara soal kuliah, kurasa aku akan menundanya hingga uangku benar-benar cukup untuk membiayai semuanya. Karena kalian tahu berkuliah membutuhkan biaya yang sangat besar.

Aku mengintip dari dalam kamarku, memastikan apakah ayahku sedang berada dalam kamarnya atau tidak.

Iya. Aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu, menjadi seorang babysitter untuk anak pria bernama Cho Seungyoun yang ku temui di club tempatku bekerja semalam. Atau mungkin aku harusnya menyebutnya sebagai bekas tempat kerjaku, karena setelah mendapat tawaran itu aku benar-benar mengundurkan diri dari sana.

Aku segera berlari keluar dari dalam rumahku, mengendap-ngendap pergi tanpa sepengetahuan ayahku.

Aku menjadi seperti ini bukan karena ayahku yang melarangku untuk bekerja, namun karena jika pria tua itu mengetahui aku memiliki pekerjaan, aku menjamin ia akan selalu menagih uang padaku. Untuk berjudi tentu saja, dan aku tidak mau itu terjadi.

Aku segera memanggil sebuah taksi yang kebetulan melewati rumahku, dan langsung naik ke dalam taksi tersebut, memberikan alamat rumah Cho Seungyoun kepada sang sopir.

Taksi itu membawaku masuk ke dalam sebuah perumahan elit, membuat mataku seketika berbinar melihat deretan rumah mewah yang ada disana.

Aku tidak bisa menghentikan ketakjubanku begitu taksi yang ku tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang kurasa itu adalah rumah Cho Seungyoun.

Aku memberikan beberapa lembar uang kepada sopir taksi tersebut sebelum aku turun dari dalam mobilnya.

Tidak heran kenapa pria itu menjadi salah satu pelanggan setia di club tempatku bekerja sebelumnya. Aku mendengar ini dari beberapa temanku yang bekerja disana. Cho Seungyoun cukup terkenal karena kekayaan dan ketampanannya asal kalian tahu.

Club. Tentu saja. Orang kaya seperti Cho Seungyoun tidak tahu harus menghabiskan uangnya kemana, dan kurasa itu yang membawanya mengunjungi club setiap malam, untuk bersenang-senang.

Aku beranjak mendekati rumah megah itu, membuatku memencet sebuah bel ketika langkahku berhenti di depan pintu rumah tersebut.

"(y/n) yah?" aku mengernyit begitu seorang wanita paruh baya menyambut kedatanganku, meraih kedua tanganku dan menggenggamnya.

Aku mengangguk ragu seraya tersenyum kikuk.

"Ayo masuk. Tuan Seungyoun udah tunggu kamu"

Tunggu dulu. Tuan Seungyoun? Jadi wanita ini seorang pelayan disini? 

Jika Cho Seungyoun sudah memiliki seorang pelayan di rumahnya, untuk apa lelaki itu mencari seorang babysitter? Bukankah pelayan tersebut bisa menjaga anaknya sekaligus?

"Saya kadang merasa tidak enak dengan tuan Seungyoun" timpal wanita itu, membawaku masuk ke dalam rumah tersebut.

"Sebelumnya saya memang kerja seorang diri disini, namun mengingat umur saya hampir kepala lima, dan saya hanya bisa kerja paruh waktu di tempat ini, tuan Seungyoun memutuskan untuk mencari seorang babysitter untuk Aera" lanjut wanita itu seraya tersenyum.

Aku ikut tersenyum, mengangguk mengerti akan semua penjelasannya. Aera? Kurasa itu nama untuk anak Cho Seungyoun.

Wanita itu kemudian mengarahkanku untuk duduk di sebuah sofa yang ada di ruang tengah.

"Tunggu disini yah" ucapnya.

Sekali lagi aku mengangguk "Makasih bu"

"Panggil bibi aja" potongnya, masih tersenyum ke arahku sebelum wanita itu beranjak pergi.

babysitter | cho seugyounWhere stories live. Discover now