[6]

12K 1.5K 91
                                    

Kejadian itu benar-benar membuatku tidak berhenti untuk memikirkannya. Bahkan hingga detik ini benakku terus saja memutar ulang semua kejadian di dalam mobil Cho Seungyoun malam itu.

Aku mengumpat dalam hati, mendapati Cho Seungyoun baru saja keluar dari dalam rumahnya dengan bibirnya yang sedang menyesap sebuah rokok. Aku tidak mengerti apa yang membuat pria itu sangat ketergantungan dengan benda yang berisi dengan nikotin itu.

Aku sengaja mengulur waktu untuk datang ke tempat ini, dengan maksud agar tidak sempat bertemu dengan pria itu, namun kurasa keberuntungan tidak berpihak padaku hari ini.

Lihat. Pria itu bahkan terlihat sangat tampan dengan balutan kemeja putih yang menjadi busananya. Kemeja putih dengan dua kancing teratas yang sengaja di buka, dengan lengan baju yang pria itu lipat hingga sebatas sikunya. Bagaimana bisa Cho Seungyoun pergi bekerja dengan pakaian menggoda seperti itu? Baiklah. Sebenarnya itu terlihat normal, hanya saja pikiranku berhasil melebih-lebihannya.

 Sebenarnya itu terlihat normal, hanya saja pikiranku berhasil melebih-lebihannya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Sebuah pemandangan yang membuat pikiranku mulai menggila.

Jangan tanyakan bagaimana kabar jantungku, karena jantungku kembali berdetak tidak karuan begitu pria itu baru saja keluar dari dalam rumahnya.

Ini sangat tidak normal. 

Cho Seungyoun tersenyum begitu menyadari kehadiranku, sementara aku mulai mempercepat langkahku, berniat untuk masuk ke dalam rumah pria itu lewat pintu belakang, berusaha untuk menghindarinya.

"(y/n)!" pria itu memanggilku, membuatku semakin mempercepat langkahku, mengabaikan panggilannya.

Aku menghela nafas lega begitu berhasil masuk ke dalam rumah ini, membuatku menutup pintu dapur dengan sedikit tergesa seraya mengatur nafasku.

"Kamu kenapa kak? Abis di kejar siapa sih?" itu bibi, baru saja selesai mencuci beberapa piring kotor, menatapku dengan kening mengkerut, mungkin sedikit bingung melihatku yang baru saja datang dengan nafas yang tersenggal-senggal. Bukan karena aku kelelahan, namun karena aku berusaha untuk mengatur degup jantungku agar kembali berdetak normal.

"Gpp hehe" aku menggeleng pelan seraya menyengir, beranjak dari tempatku dan berniat untuk menghampiri kamar Aera.

Kedua sudut bibirku terangkat ketika melihat gadis kecil itu baru saja bangun dari tidurnya, membuatnya berlari kecil kearahku dan memeluk kakiku.

"Aera tumben bangunya agak siang?" aku membawa gadis itu ke dalam gendonganku seraya memperbaiki tataan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Kemarin Aera nungguin ayah pulang" jawabnya seraya mengucek sebelah matanya.

Itu benar. Aku tidak tahu jam berapa pria itu pulang ke rumahnya, namun yang jelas kejadian menggelikan itu membuatnya terlambat pulang dari jam yang seharusnya, terlebih setelah mengingat pria itu juga mengantarku pulang terlebih dahulu.

babysitter | cho seugyounHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin