empat

33.5K 4.9K 801
                                    

"What's scary is how you talk." — NCT 127, baby Don't Like It

Karena hari ini gue ngga ada sesi kuliah-kebetulan aja pas libur jadwal pending-an, akhirnya gue memutuskan buat pergi ke perpustakaan buat nyari buku-buku referensi yang kak Doyoung maksud

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena hari ini gue ngga ada sesi kuliah-kebetulan aja pas libur jadwal pending-an, akhirnya gue memutuskan buat pergi ke perpustakaan buat nyari buku-buku referensi yang kak Doyoung maksud.

Meskipun mood gue udah jelek banget gara-gara sempat berantem sama kak Doyoung lagi, gue tetap paksain diri gue buat menuhin perintah kak Doyoung. Pikir gue, gapapa sekarang nurut dulu sama dia, nanti kalau gue udah wisuda, gue bakal balas dendam ke dia.

Liat aja nanti.

Langkah kaki gue terhenti di deretan rak buku yang penuh dengan modul-modul ekonomi yang tebalnya ngga kurang dari lima sentimeter. Sebelah tangan gue memegang tiga buku referensi yang udah gue temuin, sedangkan satunya lagi menunjuk judul-judul buku yang tersimpan di rak.

 Sebelah tangan gue memegang tiga buku referensi yang udah gue temuin, sedangkan satunya lagi menunjuk judul-judul buku yang tersimpan di rak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue mengeluarkan salah satu buku dari barisan buku yang ada di sana. Judulnya 'Hukum Ketenagakerjaan Hubungan Kerja'. Dengan tatapan skeptis, gue mengeja judulnya.

"Ini bisa masuk ke daftar referensi gak ya?"

Karena ingin tahu isinya dan malas membaca keseluruhan, gue melihat daftar isi dari buku yang gue pegang. Gue membaca memindai tiap baris dalam daftar isi untuk memastikan apakah buku ini layak gue bawa ke kak Doyoung atau enggak.

"Tapi gak spesifik tentang ketenagakerjaannya," gerutu gue.

Belum selesai gue membaca daftar isi, sebuah tangan tiba-tiba menyambar buku yang gue pegang. "Eh, gue belom selesai ba... ca."

Nada gue meninggi, lalu menurun drastis setelah melihat siapa yang datang. "Eh, Jeno?"

Dia teman satu angkatan gue, tapi beda jurusan. Teman spesial gue, soalnya dia baik banget kalau sama gue. Sebelas dua belas sama Jaemin. Bedanya, ya, dia ganteng pake banget. Makanya baiknya dia suka bikin gue baper.

"Nyari apaan sih? Dari tadi keliatan sibuk banget."

Gue terkekeh sebentar. "Lagi nyari buku referensi ketenagakerjaan," kata gue. "Sini, bukunya mau gue balikin. Kayaknya gak cocok sama topik gue."

[2] Scriptsweet ✔Where stories live. Discover now