empat belas

29.1K 4.3K 985
                                    

"Baby, only you remember every tears, beautiful your eyes." - NCT U, Baby Only You

Di Jakarta-mungkin di beberapa tempat egois lainnya juga-berlaku suatu pepatah yang berbunyi angkat pantat, hilang tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Jakarta-mungkin di beberapa tempat egois lainnya juga-berlaku suatu pepatah yang berbunyi angkat pantat, hilang tempat. Pengalaman gue tentang hal ini udah ngga bisa ditulis di atas kertas, terlalu banyak. Jangankan di tempat umum yang banyak orang rebutan tempat, di dalam kamar aja masih ada kejadian begini.

Seinget gue, baru lima menit yang lalu gue bangun dari meja belajar di sudut kamar. Tapi pas gue balik, kursi gue yang gue yakin masih hangat bekas duduk gue, udah direbut sama kak Doyoung. Dia udah kelihatan nyaman, dan kecil banget kemungkinan laki-laki itu mau bangun dari duduknya.

Gue berjalan mendekat. Kepalanya masih menunduk membentuk sudut yang kurang dari sembilan puluh derajat ke arah laptop, tapi matanya melirik gue yang berdiri sambil bersedekap di sebelah meja dan lebih dulu memandang kak Doyoung dengan tatapan sengit gue.

"Kenapa liatin saya begitu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa liatin saya begitu?"

Gue memutar bola mata malas, lalu menghela napas.

Semua berkas di atas meja itu kan isinya draf skripsi dan catatan revisi seminar gue. Udah tahu gue tinggal sebentar aja ke kamar mandi buat buang air kecil, dia malah menaruh laptopnya di atas berkas-berkas gue dan sibuk sendiri dengan pekerjaannya.

"Revisian saya jangan diutak-atik, lho."

Dia mengangkat kepalanya sementara gue mengambil hape, headset, pulpen, dan beberapa lembar catatan revisi seminar gue dari atas meja.

"Saya bukan anak kecil yang suka ngerecokin kerjaan orang."

"Ya awas aja kalo sampe ada catatan saya yang ilang atau ketuker sama berkas Bapak."

"Kita dikasih kemampuan yang namanya mengenal, buat bisa ngebedain mana yang punya kita dan mana yang bukan."

"Kali aja Bapak grasah-grusuh terus ada yang keselip."

Kak Doyoung berdecak pelan menanggapi gue. "Selama kamu kenal saya, pernah ngga saya kelihatan grasah-grusuh di depan kamu?"

"Ya mana saya tau. Saya kan nggak pernah merhatiin Bapak."

[2] Scriptsweet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang