sembilan

25.5K 4.1K 362
                                    

"I don't know what's going on in the end." - NCT 127, Run Back to U

"Joy, jangan mikir macem-macem, gue bisa jelasin," kata gue cepat setelah Joy mulai memicingkan mata menyelidik gue dan kak Doyoung secara bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Joy, jangan mikir macem-macem, gue bisa jelasin," kata gue cepat setelah Joy mulai memicingkan mata menyelidik gue dan kak Doyoung secara bergantian.

"Coba jelasin," tantangnya.

Kedua tangan Joy terlipat di depan dada. Tatapannya ngga lepas dari kak Doyoung yang tetap kelihatan santai. Sumpah, gue berani jamin, kak Doyoung kalau ngga jadi dosen pasti udah jadi aktor kayak yang kak Ten bilang.

Selain fakta bahwa dia ganteng-ya gue juga ngga bisa mengelak karena pada kenyataannya dia emang ganteng-dia juga jago akting.

He can manage himself well.

Dia kelihatan tenang, makanya gue akhirnya berusaha untuk tetap tenang. Gue menghela napas dalam-dalam dengan harapan detak jantung gue berubah jadi lebih selaw dan ngga barbar kayak orang mau tawuran gini.

"Dia mau nikah, tapi calon istrinya ngga mau diajak fitting baju," kata gue sebelum kak Doyoung menjelaskan karena gue udah lihat mulutnya mulai terbuka.

"Karena tadi kebetulan gue lagi bimbingan, sekalian aja dia ngajak gue buat bantuin dia fitting."

Sebelah alis Joy terangkat. Dia menatap kak Doyoung sambil menggidikkan dagunya sekali untuk meminta kak Doyoung mengonfirmasi pernyataan gue.

"Sejak kapan ada yang namanya bantuan fitting gaun pengantin?" tanyanya mencoba mengintimidasi kak Doyoung.

Laki-laki itu memijat hidungnya sebentar. "Kamu belum tau ya kalau ada aplikasi sewa teman yang bisa ngelakuin apa aja yang kamu mau?"

Tunggu, sebenarnya gue ngga ngerti kenapa dia tiba-tiba membahas soal aplikasi sewa teman. Emangnya ada ya?

"Enggak, dan apa hubungannya sama kasus ini?"

"Karena kamu nggak tau, makanya saya kasih tau," kata kak Doyoung. "Jadi, ya anggep aja saya nyewa Jane buat fitting baju di sini," ujarnya yang ternyata mendukung teori kebohongan gue.

"Dari sekian banyak orang, kenapa harus Jane?"

Gue menelan ludah pelan.

Ekor mata gue menangkap pergerakan santai dari kak Doyoung yang menurut gue, ini ngga adil. Kenapa dia bisa segitu santai sementara gue udah was-was banget.

"Tadi lagi bimbingan Jane, terus mama saya nyuruh saya ke sini."

"Terus?"

"Ya udah, nggak ada terus. Mumpung yang di deket saya Jane, ya saya ajak aja dia."

"Kalau saya yang di deket Bapak, saya bakal diajak juga?"

"Enggak," jawab kak Doyoung singkat yang membuat Joy hampir terjungkal di tempatnya.

[2] Scriptsweet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang