sepuluh

29.5K 4.4K 1K
                                    

"Close your eyes, and you're calling me back." - NCT 127, Fly Away With Me

Di sinilah gue sekarang; berdiri tegak di atas panggung menghadapi puluhan pasang mata di kursi tribune yang memandang gue dengan sorot yang sadis

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Di sinilah gue sekarang; berdiri tegak di atas panggung menghadapi puluhan pasang mata di kursi tribune yang memandang gue dengan sorot yang sadis. Entah perasaan gue aja atau emang benar begitu, tapi tatapan mereka seolah menunjukkan bahwa mereka siap menerkam gue saat ini juga.

Sambil mengatur napas, gue mencoba mengabaikan mereka, para penghuni tribune, yang berpotensi menjatuhkan rasa percaya diri yang udah susah payah gue bangun. Gue melirik jam dinding di sisi barat auditorium yang menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh menit. Itu artinya, sesi pemaparan materi skripsi yang berlangsung selama dua puluh menit baru aja gue akhiri.

Akhirnya, tiba saat yang paling gue antisipasi dari jauh-jauh hari.

Sesi tanya jawab!

Dengan susah payah, gue menelan ludah. Masih ada setengah jam sesi tanya jawab dan gue benar-benar waspada dengan pertanyaan-pertanyaan mematikan yang mungkin muncul di sesi tanya jawab.

Oke, harusnya gue ngga perlu panik berlebihan begini. Tepat di sebelah kiri gue di tepi panggung, ada kak Doyoung yang mengawasi jalannya seminar gue dari awal. Dia ada di sana buat membantu gue selama seminar berlangsung.

Meskipun dia belum bicara barang satu kalimat pun sejak gue memaparkan materi, keberadaannya di sana buat menemani gue aja udah cukup buat meredam rasa takut dalam diri gue yang tadi sempat muncul

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Meskipun dia belum bicara barang satu kalimat pun sejak gue memaparkan materi, keberadaannya di sana buat menemani gue aja udah cukup buat meredam rasa takut dalam diri gue yang tadi sempat muncul. Hampir setiap pergantian slide presentasi, gue selalu menatap kak Doyoung sambil mengumpulkan kekuatan baru untuk pemaparan slide berikutnya.

Fine then, jangan takut, Jane! Lo pasti bisa!

Kepala gue refleks menoleh ke arah kak Doyoung saat gue mendengar ada suara mendesis dari arahnya. Dan benar, sesuai dugaan gue, itu emang kak Doyoung yang berbisik keras memanggil gue dari tempat duduknya.

Dengan kedua alis yang saling bertemu di tengah, gue menatap kak Doyoung, lalu menggidikkan kepala gue meminta penjelasan kenapa laki-laki itu mendadak memanggil gue di tengah-tengah sesi seminar.

[2] Scriptsweet ✔Where stories live. Discover now