08. Love Yourself

609 150 42
                                    

"Mencintai diri sendiri mungkin lebih sulit daripada mencintai orang lain."

- Answer: Love Myself by BTS-


🌸🌸🌸


Berkumpul dengan banyak orang adalah hal yang sudah lama sekali tidak Seonhwa lakukan. Rasanya amat canggung ketika ia harus duduk bersama Iljoon dilkelilingi oleh para penulis yang asyik berdiskusi. Beberapa kali Seonhwa terlihat menatap wajah mereka. Beberapa kali ia harus tertunduk malu. Merasa malu karena melihat kondisi mereka yang bahkan jauh lebih buruk darinya.

Contohnya saja ada seorang gadis belia yang mungkin saja usianya baru menginjak belasan tahun. Ia harus duduk di kursi roda. Kehilangan kedua kakinya. Namun, sejak tadi ia terlihat begitu bersemangat mengutarakan pemikiran-pemikiran tentang rencana mereka membuat acara yang bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Gadis itu begitu vokal. Tidak terlihat ada tekanan apalagi penderitaan di raut wajahnya. Seonhwa merasa malu dengan gadis itu. Kondisi tubuhnya masih lengkap, tetapi semangat itu tidak dimilikinya.

Lalu ada seorang pria separuh abad yang juga masih bersemangat memberikan masukan-masukan. Iljoon sempat cerita tadi bahwa paman itu salah satu pejuang gagal ginjal. Harus melakukan cuci darah seumur hidupnya. Namun, paman itu tidak ingin menyerah dengan keadaan. Ia membagikan pengalaman-pengalamannya menghadapi penyakit itu dengan menulis sebuah buku yang juga menjadi best seller.

Ada satu orang lagi yang membuat Seonhwa sungguh sangat malu. Ia bagai tertampar oleh kenyataan ketika menemukan seorang anak kecil berusia sepuluh tahun. Berwajah pucat, bertubuh kurus, dan terdapat tanda kebiruan di beberapa bagian tubuhnya. Anak itu salah satu pejuang Thalasemia. Namun, ia cukup produktif menulis puisi an cerita anak. Antalogi puisi dan cerpennya sudah terbit dan juga menjadi best seller.

Jika melihat mereka, Seonhwa merasa kerdil. Apalah arti dirinya yang tidak bisa memberi manfaat apa pun. Bahkan cenderung menyusahkan banyak orang dengan kelakuannya yang hanya bisa terpuruk tak berkesudahan.

"Bagaimana jika kita membuat proyek kepenulisan yang bertema mencintai diri sendiri?" suara Iljoon membahana di antara suara kasak-kusuk orang yang sedang berdiskusi.

"Kenapa tema itu yang kau ambil, Iljoon-ssi?" tanya seorang penulis wanita yang kira-kira seumuran dengannya.

"Karena menurutku mencintai diri sendiri itu jauh lebih sulit daripada mencintai orang lain. Terkadang kita memasang standar yang terlalu tinggi untuk diri kita hingga melampaui kemampuan. Bukankah seharusnya kita harus mencintai diri sendiri dulu baru mencintai orang lain? Jika mencintai diri kita sendiri saja tidak bisa, bagaimana kita bisa mencintai orang lain?"

Semua orang terlihat takjub dengan ide Iljoon. Begitu juga Seonhwa yang langsung menatapnya pria itu dengan tatapan yang berbeda. Joon Regulus dengan segala pemikirannya tentang kehidupan memang sangat sulit untuk diabaikan.

"Ide bagus. Lalu kita akan membuat programnya dalam bentuk apa?" tanya gadis yang duduk di kursi roda.

"Antologi? Pekan diskusi buku? Apa pun itu yang bisa memberikan pengaruh positif untuk semua orang. Jika bentuknya antologi atau kontes kepenulisan, aku dan penerbitanku siap menjadi sponsor," ujar Iljoon tanpa keraguan.

Rencana itu diakhiri sementara dengan keputusan akan membuat semacam pekan literasi dengan healing sebagai tema besarnya. Konsepnya masih sangat mentah, tetapi mereka sepakat akan mengadakan pertemuan lagi untuk membicarakan perihal teknisnya nanti.

"Seonhwa-ssi, apa kau sudah pernah menghasilkan sebuah karya? Bagaimana jika kau ikut juga dalam proyek ini?" salah seorang peserta pertemuan bertanya kepada Seonhwa yang langsung terlihat gelagapan. Tidak ada seorang pun di tempat itu yang tahu bahwa Seonhwa memiliki gangguan komunikasi, kecual Iljoon tentu saja.

[END] Flowery ConversationWhere stories live. Discover now