-NAKSIR-

1.1K 64 0
                                    

Mei tidak pernah merasa khawatir suaminya akan naksir orang lain, pasalnya Rasyid itu tipe cowok setia.

Buktinya, istrinya yang super endut setelah melahirkan 4 anaknya, tetap dia perlakukan dengan istimewa seolah istrinya adalah benda pusaka. Untungnya gak disimpen di kotak kaya bendera pusaka.

Mei tidak pernah takut suaminya bakal naksir cewek lain. Meski begitu, Mei tetap menyadari bahwa fitrahnya laki2 pasti menyukai lebih dari satu wanita, tapi Mei percaya bahwa suaminya tipe laki2 yang setia.

Orang istrinya yang endut dan  wajahnya biasa aja, kalau pergi2 gak boleh sendiri, harus bawa anak.

"Biar gak dilirik cowok lain" katanya.

Kalau kata emak "kalau aku jadi Rasyid, gak bakalan cemburu. Apa yg bisa dicemburuin dari kamu? Kamu jelek, gendut, gak bakalan ada cowok yang tertarik" begitu kata emak.

Mei sampe bingung harus sedih atau bahagia dengan kata2 emak. Speechless deh pokoknya.

Kalau cewek2 naksir Rasyid, nah...ini yang Mei khawatirkan.

Mei percaya sama suaminya, tapi Mei tidak percaya pada wanita lain. Pasalnya, di dunia ini banyak wanita yang merasa kesepian, butuh kasih sayang seorang pria. Sedangkan Rasyid tipe pria yg perhatian dan peduli pada siapapun.

Kenapa Mei bisa tahu? Karena Mei kan dulu pernah jadi jomblo lillah, pemirsa...jadi pernah merasakan kesepian dan rasa rindu pada sang calon imam yang entah dimana rimbanya (waktu itu belum ketemu Rasyid).

Suatu malam, Rasyid yang sedang rebahan dan tampak merenung, bertanya pada Mei yang sedang beres2 malam sebelum tidur.

"De, emang mas imut banget gitu?"

"Iya" jawab Mei.

"Tampak lebih muda banget ya?"

"Iya. Apalagi kalau abis cukur rambut model pendek" jawab Mei lagi. "Kaya masih umur 21 22" urai Mei. Padahal saat ini Rasyid sudah berusia 34.

"Oh....pantesan..." Kata Rasyid.

"Pantesan kenapa?"

"Waktu itu ada yang ngajak mas kenalan" katanya.

"Kenalan? Dimana?" tanya Mei dengan santai pura-pura tak begitu peduli, padahal hatinya dag dig dug.

"Di wasap"

"Gimana ceritanya?" Tanya Mei penasaran.

"Jadi, waktu itu ada wasap masuk ngajak kenalan. Dia tahu nama sama kerjaan mas. Mas gak nanya dia tahu nomor mas dari mana, soalnya nomor mas kan udah kesebar kemana2"

"Terus?" Tanya Mei tak sabar.

"Dia minta mas manggil dia kakak. Panggil kakak aja ya...katanya. Iya, kata mas"

"Mas lihat foto profile nya gak? Siapa tahu itu salah satu WP yang pernah ketemu sm mas?"

"Mas lihat foto profilnya, tp mas gak kenal. Gak inget sama sekali. Dia bilang pernah ketemu sama mas, tapi mas gak inget"

"Oh, terus"

"Sayangnya mas lupa ngescreenshoot foto profilenya dan dia udah hapus kontak mas kayaknya"

"Lah? Kok?"

"Jadi, dia bilang gini. Eh, bentar, nanya dulu. Udah nikah belum? Takutnya udah nikah, kan gak enak chat-an sama suami orang. Mas jawab udah. Trus dia bilang, eh, yaudah hapus aja ya nomorku. Gitu katanya. Terus udah gak ngechat lagi, dan mas gak bisa lihat foto profionya dia lagi, itu berarti kontak mas udh dihapus dari hp dia"

"Oh..." Mei tertawa.

Tuh, kan? Bikin Mei deg deg an saja.

Belum lagi cewek-cewek anak notaris yang suka manja minta ini itu sama Rasyid, bikin Mei kesel. Tapi mau gimana lagi, suaminya memang harus bekerja berhadapan dengan banyak orang. Suaminya ditaksir orang jadi salah satu resiko yang harus Mei terima.

Semoga saja hanya ditaksir. Aamiin...

Jodoh Di Bulan RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang