-USIL-

1.3K 68 4
                                    

Buat Mei, orang yang paling usil sekaligus lucu di dunia ini, Rasyidlah orangnya.

Jangan salah, meskipun Rasyid tampak pendiam di depan orang baru, sebenarnya dia orang yang sangat ngeselin, setidaknya itu buat Mei.

"Mei, suamimu pendiam banget ya, orangnya?" Tanya sahabat Mei suatu hari saat mereka berkunjung ke rumah salah satu sahabatnya.

Mendengar itu Mei ingin tertawa jahat rasanya. Saat itu Mei cuma senyum-senyum saja. Padahal dalam hati "belum tahu aja kamu belangnya dia" kata Mei dalam hati.

Yang diomongin mah lagi duduk anteng mainin hp.

Salah satu hal yang bikin Rasyid ngeselin buat Mei adalah, kebiasaannya mendeskripsikan secara detail kegiatan nongkrongnya di toilet.

Gimana gak ngeselin kalo dia bahas segala secara detail dari mulai start, proses, sampai finish? Sampai limbah badan dia, dia bahas sedetil2nya.

Ampuuuuunnn.....kalau kata Mei sambil kabur. Rasyid malah tertawa jahat dengan puasnya.

"Kenapa sih mas suka ngomongin gituan? Jijik tahu!" Kata Mei.

Jujur, baru kali ini Mei nemu manusia macam Rasyid ini. Apakah tidak ada hal lain yg bisa dibahas? Pikir Mei.

Rasyid cuma tertawa dan malah tambah semangat ngerjain Mei.

"Ade, lihat geh" kata Rasyid dari belakang Mei.

Mei berbalik dari kegiatan memasaknya lalu melihat ingus yang nempel dengan santainya di bawah lobang hidung Rasyid.

"Joroookkkkk!!!!" Teriak Mei sambil tutup mata. Rasyid tertawa bahagia seolah ngerjain istrinya adalah hiburan berharga. Dia dengan santainya jalan ke kamar mandi untuk membuang ingus.

Sejorok-joroknya Mei, Mei tak pernah bertingkah seperti Rasyid.

Ada lagi hal lain yang bikin Mei sebel dari Rasyid. Dia suka banget ngoles-olesin kutu airnya ke bagian kaki Mei.  Seperti sengaja biar Mei ketularan.

Pasalnya, dulu waktu Mei pernah kena kutu air di tangan, Mei bilang itu gara-gara ketularan dari kaki Rasyid. Soalnya hampir setiap malam Mei mijit jari2 kaki Rasyid yang berkutu air sebelum Rasyid tidur.

Sepertinya kata2 Mei itu jadi inspirasi buat Rasyid tambah ngusilin Mei, karena sejak saat itu, setiap kali ada kesempatan, Rasyid bakalan ngegosok-gosok kakinya yang berkutu air ke kaki Mei. Kalau sudah begitu, Mei dan Rasyid bakalan perang kaki, sambil terpingkal-pingkal.

Saking usilnya Rasyid, suatu hari sampe pernah bikin Mei nangis. Kali ini tingkat usilnya udah parah banget.

Jadi, pagi2 di hari libur Rasyid rebahan di ruang tamu. Mei seperti biasa, rebahan di sampingnya sambil ngendus2 ketek Rasyid, salah satu aroma favorite Mei.

"Sini.." kata Rasyid sambil mengangkat selimut. Mengajak Mei masuk ke dalam selimut. Mei nurut saja, dia ikut masuk ke dalam selimut.

Tiba-tiba Rasyid memeluk Mei dengan erat, mengunci kaki Mei, lalu menutupkan selimut ke seluruh tubuh dan kepala Mei, lalu kentut di dalam selimut.

Awalnya Mei dan Rasyid tertawa lalu, karena lama2 Mei menahan nafas di dalam, Mei merasa tercekik, meronta2 di dalam selimut untuk keluar mengambil nafas. Tak bisa karena Rasyid menguncinya di dalam.

"Gak bisa nafas" lirih Mei, buru2 Rasyid melepaskan kunciannya. Pecahlah tangis Mei sambil terbatuk2 meraup nafas sebanyak-banyaknya.

"Ade gak mau beliin uduk! Beli aja sana sendiri!" Teriak Mei marah sambil nangis.

Rasyid cuma bisa diem.

Seharian itu dia gak berani nyuruh2 Mei. Apalagi deket2.

Usilnya udah akut emang, si kiyowo yang satu itu.

Jodoh Di Bulan RamadhanWhere stories live. Discover now